TANA TIDUNG, Kaltaraaktual.com– Masyarakat Tana Tidung (KTT) menggelar Budaya Adat dan Tradisi Tolak Bala dengan Tema Istighfar Shafar “Pebais Rasa, Petawoy de Bala” berlangsung di Siring Tidong Keramat Limbu Sedulun pada Rabu, (06/10).
Wakil Bupati Tana Tidung Hendrik menyampaikan esensi dan substansi diadakannya acara Tolak Bala ini adalah untuk memohon perlindungan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
“Salah satunya yaitu dengan istighfar agar kita dijauhkan dari segala bencana dan marabahaya,” ucap Hendrik.
Disela acara tolak bala, Wakil Bupati Hendrik turut memohon doa masyarakat agar rencana pembangunan pusat pemerintahan segera terealisasi dan juga harapan terkelolanya Hutan Mangrove Tana Tidung sehingga menjadi objek wisata dan juga sebagai bentuk pelestarian alam di bumi Upun Taka.
Rangkaian acara tolak bala diselingi dengan acara tradisi Betimbang Safar dan Menjiu Salamun atau Mandi Salamun yang bertujuan untuk menolak bala atau marabahaya.
Acara tolak bala tersebut dihadiri Sekretaris Daerah, Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Provinsi Kalimantan Utara, Kepala OPD dan PNS, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Tokoh Adat, dan Masyarakat Tana Tidung.
Sumber: Diskominfo KTT
Editor: KA