GP Ansor Kaltara Berharap Ada Regenerasi Ketua Baru di Muktamar PB NU ke 34

oleh
oleh
Wawan Eko, selaku Ketua PW GP Ansor Kaltara, Senin (11/10).

TARAKAN, Kaltaraaktual.com– Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) pada bulan desember mendatang akan melangsungkan Muktamar ke-34 di Provinsi Lampung. Diharapkan, dengan adanya Muktamar tersebut adanya regenerasi posisi Ketua Umum PBNU.

“Selain di Gerakan Pemuda (GP) Ansor pusat, Pengurus Wilayah (PW) GP Ansor Kaltara ingin Muktamar ke-34 itu melahirkan pemimpin baru,” tegas Wawan Eko, selaku Ketua PW GP Ansor Kaltara, Senin (11/10).

Menurut Wawan, selama ini Nahdlatul Ulama (NU) telah berhasil membangun tradisi kepemimpinan yang sangat baik. Sehingga, kedepannya ada kesempatan bagi para kader muda pada kepemimpinan berkelanjutan di NU.

“Karena sudah menjadi tradisi, maka hal ini perlu diteruskan sehingga adanya kepemimpinan yang baru, yang dapat melahirkan pikiran-pikiran segar untuk memajukan NU kedepannya,” bebernya.

Wawan menjelaskan, walau dalam anggaran dasar (AD) dan anggaran rumah tangga (ART) NU tidak ada batasan masa jabatan. Tapi, NU harus mengikuti perkembangan zaman, oleh karenanya Ketua Umum yang sekarang perlu memberikan ruang bagi kader lainnya, termaksud yang muda.

Sebagai contoh, lanjut Wawan, K.H. Hasyim Muzadi yang dulu pernah memimpin NU dua priode (1999-2010) mampu memberikan kesempatan kader lainnya. Yakni, dengan tidak mau dicalonkan lagi sebagai Ketua Umum pada Muktamar ke-32 PBNU 2010 lalu.

“Waktu itu, karena menghargai sistem kaderisasi yang telah dibangun NU, beliau (K.H Hasyim Muzadi) memberikan ruang untuk kader muda memimpin,” ungkapnya.

Berbeda dengan zaman K.H. Abdurrahman Wahid (Gus Dur), ditegaskan Wawan, Ketua Umum sebelum K.H. Hasyim Muzadi yang menjabat hingga tiga periode, tentu tidak bisa disamakan begitu saja.

“Kalau sekarang sudah beda situasinya, tantangan yang dihadapi dulu dan sekarang juga sudah berbeda,” tegasnya.

Selain adanya regenerasi dikepengurusan NU, Wawan menginginkan, pada Muktamar ke-34 di Provinsi Lampung akhir Desember mendatang dapat melahirkan Ketua Umum dengan sosok muda, berjaringan luas, memiliki komitmen kuat memajukan NU dan responsif terhadap perubahan zaman.

“Di usaia NU yang hampir se-abad ini, NU harus ditransformasikan ke level global, apalagi NU memiliki sejumlah kader dan tokoh yang berkaliber internasional,” terang Wawan.

Untuk diketahui, menjelang Muktamar NU ke-34 mendatang terdapat dua nama yang disebut bakal mencalonkan diri yaitu K.H. Said Aqil Siroj yang hendak maju sebagai ketua umum untuk kali ketiga dan K.H. Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya), yang sekarang menjabat Katib Aam PBNU. (*Kb/KA)

x

Tinggalkan Balasan