NUNUKAN, Kaltaraaktual.com– Bukan hal yang baru lagi, bahwa kemajuan suatu bangsa ditentukan oleh pemudanya. Karena pemuda adalah bagian yang tidak terpisahkan sebagai generasi penerus. Namun apa yang terjadi dengan pemuda saat ini?
Tak sedikit hingga kini pemuda sibuk dengan pengunaan teknologi elektronik yang berlebihan, hal tersebut bisa berdampak buruk bagi kondisi kesehatan, psikologi, dan masa depan pemuda.
Akibatnya, karakter pemuda dan generasi penerus bangsa telah lenyap dipengaruhi monitor kecil yang dapat menjelajah dunia dalam genggaman atau yang sering disebut gadget.
Hal tersebut dapat menina bobokan sebagian pemuda era kini, namun Anna Bela Morizcha pemudi asal Nunukan justru masih memiliki rasa optimis agar pemuda punya kesadaran sosial untuk mewujudkan masyarakat adil makmur.
“Melalui pemberdayaan kepemudaan, saya ingin pemuda itu punya kesadaran sosial (empati) dengan kondisi masyarakat sekitar, tentu ada wadah yang kita harus optimalkan kembali,” ungkap lulusan terbaik Universitas Trisakti tahun 2018 pada Selasa, (26/10/2021).
Menurut Bela sapaaan akrabnya, pemuda adalah aset bangsa yang sangat mahal dan tak ternilai harganya. Kemajuan atau kehancuran bangsa dan negara banyak tergantung pada kaum mudanya sebagai agent of change (agen perubahan).
“Pada setiap perkembangan dan pergantian peradaban selalu ada darah muda yang mempelaporinya. Namun, pemuda Indonesia dewasa ini telah banyak kehilangan jati dirinya,” tutur dia.
Lulusan magister ilmu hukum Universitas Pelita Harapan (UPH) ini menegaskan, sangat dibutuhkan adanya pemikiran kembali dan re-inventing penemuan kembali dalam pembangunan karakter bangsa bagi pemuda.
“Semua ini bisa diwujudkan jika kita satukan tekad, jadi pemuda tidak hanya hadir disaat momentum tertentu saja,” demikian. (***)