TANJUNG SELOR, Kaltaraaktual.com– Demi mewujudkan Indonesia Sehat, Indonesia Hebat, Badan Intelijen Negara (BIN) Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) terus menggencarkan vaksinasi dari kota hingga desa yang berada di Kaltara.
Kini vaksinasi menyasar pada masyarakat umum dan pelajar di dua tempat berbeda dalam sehari, diantaranya Desa Metun Sajau dan Sajau Hilir, Kecamatan Tanjung Palas Timur, Kabupaten Bulungan.
“Untuk kegiatan vaksin di Metun Sajau dilaksanakan Binda Kaltara menindaklanjuti intruksi Presiden Jokowi saat melakukan kunjungan kerja di Kaltara, dosis satu telah dilaksanakan pada bulan Oktober, setelah 28 hari kita lakukan dosis kedua untuk menuntaskan capaian vaksinasi di Metun Sajau khususnya untuk meningkatkan herd immunity di desa Metun Sajau, Alhamdullilah terlaksana dengan baik dan antusiasme warga cukup dapat menunjang kegiatan dengan baik,” ujar Indra Kurniawan, (Perwakilan Binda Kaltara).
Selanjutnya dengan Desa Sajau Hilir hasil koordinasi Binda Kaltara dengan Dinkes Provinsi Kaltara dan Dinkes Bulungan bahwa khusus di Desa Sajau Hilir capaian vaksinasi masih cukup rendah masih diangka 47%.
“Binda Kaltara menindak lanjuti upaya tersebut sebagai kerja sama antara Binda Kaltara, Dinkes Provinsi Kaltara, Dinkes Bulungan, dan Puskesmas Tanah Kuning untuk menargetkan capaian vaksin di 70% diakhir tahun 2021,” ujar dia.
Hal ini dilakukan sebagai antisipasi saat kunjungan kerja Presiden Jokowi ke Kabupaten Bulungan dalam rangka groundbreaking Kawasan Industri dan Pelabuhan Internasional (KIPI) kondisi masyarakat dapat mencapai kekebalan imun yang baik.
“Untuk di Desa Metun Sajau sendiri kita siapkan 300 Dosis disitu ada vaksin Sinovac, Sinopharm, dan Pfizer. Sementara di Desa Sajau Hilir di targetkan 500 dosis, namun apabila dirasa kurang akan didrop kembali dari Dinkes Bulungan dan untuk jenis vaksinnya Sinovac, Sinopharm, dan Pfizer, data untuk saat ini didua tempat mencapai 727 yang sudah tervaksin,” tambah dia.
Target dibulan November akan selesaikan di tahap 10.600, sampai diakhir pekan November sudah mencapai 7.200, sehingga sekitar 10% lagi akan mencapai 10.600 yang ditargetkan Pemerintah Pusat.
“Sebagai penguatan antisipasi masuknya varian delta plush, vaksinasi diperbatasan kita bekerja sama dengan steakholder dan dinas terkait, serta seluruh instansi baik vertikal maupun horizontal dan pemerintah daerah, bagaimana kita membuat kegiatan yang inovatif sehingga masyarakat yang belum di vaksin bisa kita jemput, baik dengan metode jemput bola ataupun terpusat,” jelasnya.
Adapun masyarakat yang belum di vaksin kita undang secara sukarela dengan dukungan semua tokoh agama, tokoh masyarakat, serta tokoh pemuda, itu yang kita harapkan sinergitas di daerah perbatasan. (Bindakaltara)