TANJUNG SELOR, Kaltaraaktual.com– Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo tiba di Kalimantan Utara untuk kedua kalinya pasca kunjungan pada bulan september lalu untuk memulai pembangunan Kalimantan Industrial Park Indonesia (KIPI) dan pembagian sertipikat pada masyarakat Kaltara. Kedatangan Presiden Jokowi langsung disambut oleh Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara), Zainal A. Paliwang, Selasa (21/12).
“Ini yang sering saya sampaikan. Kita memulai transformasi ekonomi Indonesia. Bertahun-tahun bertumpu kepada sumberdaya alam, eksport bahan mentah, sekarang kita akan masuk pada hilirisasi, kepada industrialisasi bahan-bahan mentah kita,” Tegas Presiden RI dihadapan para petinggi negara yang hadir dalam sambutannya.
Presiden menegaskan bahwa Indonesia tidak akan mengekspor bahan mentah melainkan mengekspor barang setengah jadi atau barang setengah jadi.
“Yang di Kalimantan Utara ini hampir semuanya nanti barang jadi. Sehingga memberikan nilai tambah bagi negara kita. Karena kita menjualnya sudah dalam bentuk barang jadi,” jelas orang nomor satu di Republik Indonesia ini.
Presiden mengibaratkan KIPI seperti “leapfrog” atau lompatan katak bagi perekonomian Indonesia di kancah internasional.
“Ini akan kelihatan manfaatnya, secara nyata pada lima sampai sepuluh tahun dari sekarang, nanti kita lihat lima sampek sepuluh tahun yang akan datang akan bermanfaat seperti apa,” ucap Presiden optimis
Presiden secara tegas meminta agar para Menteri, Gubernur dan Bupati agar segera mempersiapkan sumberdaya manusia untuk mendukung kawasan industri yang diproyeksikan memiliki perputaran ekonomi bernilai triliunan rupiah tersebut.
“Saya meminta para menteri, gubernur dan bupati persiapkan sumberdaya manusia dalam mendukung kawasan industri ini. Karena ini membutuhkan sdm-sdm yang memiliki kualifikasi sangat baik jadi persiapkan mulai sekarang,” tegasnya
Presiden mengungkapkan dalam masa pembangunan kurang lebih seratus ribu pekerja yang akan turut andil membangun KIPI. Dalam satu kawasan industri yang pertama dibangun ini Presiden memproyeksikan akan ada enam puluh ribu pekerja mampu terserap.
“Pada saat operasi hanya di sini saja (kawasan KIPI tahap pertama,red) belum anak cucu dan turunan produk, itu enam puluh ribu dan perkiraan saya lebih dari dua ratus ribu, plus anak turunan dari produk yang dihasilkan. Dan yang membuat saya senang kawasan industri ini akan menggunakan teknologi yang mutakhir,” ungkap Presiden.
Produk yang akan dihasilkan diantaranya adalah baterai lithium-ion yang berguna untuk barang elektronik sehari-hari, baterai sodium-ion yang dipergunakan untuk kendaraan listrik masa depan serta semikonduktor yang biasa menjadi komponen di dalam alat-alat modern.
“Ada petrokimia yang semua turunannya bisa menjadi tekstil serta produk lainnya. Akan muncul produk dari sini green alumunium, industrial silicone semuanya akan muncul dari Kalimantan Utara ini, dari kawasan ini dan ini kerjasama besar antara investor Indonesia, China, Uni Emirat. Semuanya bergabung menjadi kawasan industri hijau terbesar dunia, buka Indonesia tapi dunia,” ucap Presiden berulangkali menekankan potensi besar Kaltara bagi Indonesia untuk dunia dengan keberadaan KIPI. (CHAI/DKISPKaltara)