Kaltaraaktual.com– KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) terpilih menjadi Ketua Umum Pengurus Besar (PB) Nahdlatul Ulama (NU) Periode 2021-2026 dalam sidang Muktamar Ke-34 NU di Lampung, Jumat (24/12/2012).
Pemilihan ketum PBNU dilakukan melalui mekanisme voting dan disiarkan langsung melalui kanal YouTube TVNU.
Pria yang akrab disapa Gus Yahya ini meraih 337 suara. Sementara kandidat lainnya, Said Aqil Siradj meraih 210 suara. Sementara suara tidak sah 1, dan total suara yang masuk 548 suara.
Hal ini terlihat dari Sidang Pleno III & IV Muktamar ke-34 Nahdlatul Ulama yang diadakan sejak Kamis, 23 Desember 2021 hingga 24 Desember 2021 di Lampung.
Sosok Gus Yahya sendiri begitu kental dengan NU. sang ayah KH Cholil Bisri merupakan tokoh NU yang disegani.
Bersama Gus Dur, KH Cholil Bisri adalah pendiri Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Gus Yahya juga merupakan keponakan dari ulama kharismatik NU, KH Mustofa Bisri atau biasa disapa Gus Mus. Sementara adiknya, Yaqut C Qoumas adalah Menteri Agama yang baru dilantik Jokowi menggantikan Fachrul Rozi.
Gus Yahya sejak kecil belajar di Pesantren, bermula dari Pendidikan formal di Pesantren Raudlatut Tholibin Rembang, Jawa Tengah.Lalu berlanjut ke Pondok Pesantren KH Ali Maksum di Krapyak, Yogyakarta.
Gus Yahya pernah kuliah di Fisipol Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta. Selama masa kuliah, Gus Yahya aktif di organisasi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Yogyakarta.
Ia pernah ditunjuk menjadi Juru Bicara Presiden sewaktu Gus Dur berkuasa pada 1999-2001. Setelah itu, Gus Yahya sempat aktif di PKB, tapi kemudian memilih lebih menekuni di bidang pendidikan.
Mantan Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) 2014-2019 ini kerap menjadi pembicara internasional di luar negeri.
Juni 2018, Gus Yahya juga pernah menjadi pembicara dalam forum American Jewish Committee (AJC) di Israel menyuarakan menyerukan konsep rahmat, sebagai solusi bagi konflik dunia, termasuk konflik yang disebabkan agama. (**)