NUNUKAN, Kaltaraaktual.com– Milke Margareth SH, MH merupakan salah satu pengacara handal yang sukses di Malang Jawa Timur.
Dedikasi dan loyalitas yang berpegang teguh kepada keadilan sosial adalah bagian prinsip hidupnya dari sosok pengacara perempuan berdarah Toraja Sulawesi Selatan kelahiran Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, 04 Januari 1976 ini.
Mengabdikan diri sebagi seorang Advokat adalah langkah hasil karena Mike kecil sudah tumbuh rasa-rasa keresahan terhadap ketidakadilan, perempuan lulusan SMAN Negeri I Nunukan ini, kemudian melanjutkan kuliah di Fakultas Wisnuwardhana Malang tahun 1995-1998 dan strata II Hukum Universitas Merdeka Malang 2011-2013.
“Dalam prinsip hidup saya, melawan ketidakadilan adalah langkah mewujudkan keadilan, jadi melalui pengacara saya mengabdi untuk masyarakat,” Kata mbak Milke sapaan akrabnya pada Rabu, (29/12/21).
Perempuan yang resmi membuka kantor advokat pada tahun 2008 silam ini beranggapan, hukum di negara kita masih belum sesuai dengan apa yang diharapkan dan masih ada beberapa oknum penegak hukum yang perilaku KKN dan mencoreng profesi hukum dari berbagai lini lembaga.
“Memang teori dan fakta kadangkala tidak sesuai, tapi saya tetap berusaha, karena pilihan saya ingin membuat membela masyarakat pinggiran,” ungkap Milke perempuan Mualaf yang selalu menyelesaikan kasus lewat jalur non litigasi (Damai) tapi tetap berpacu pada win win solution.
Saat disinggung kasus apa saja paling besar yang pernah ia tangani, Milke menuturkan persoalan sengketa Tanah, yakni status tanah yang digunakan Pemerintah Kabupaten Malang dan perseorangan yang tidak selesai selama 32 tahun lamanya.
“Saya selama tahun mendampingi klien (masyarakat) dan mempelajari kasus. Tanah orang ini yang digunakan Pemkab Malang, kasus tersebut tidaklah mudah, satu tahun saya kumpulkan alat bukti, dan alhamdulillah ada ganti rugi buat klien saya sehingga tidak sampai di pengadilan,” tutur Milke.
Perempuan yang sempat magang di Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Malang ini hingga kini bersama rekannya sudah menyelesaikan ratusan kasus baik lewat jalur pengadilan dan non litigasi, walaupun suka dukanya pernah mendapat ancaman secara langsung dari lawannya.
“Saya sudah sering mendapat ancaman, didatangi preman, saya tidak pernah gentar, selama itu memperjuangkan kebenaran saya tetap akan maju hingga akhir,” tegas Milke, sosok didikan ayah yang tegas yakni Bapak Merry Padang, dan merupakan Guru di salah satu sekolah di Pulau Nunukan. (KA)
Profil Milke Margareth SH, MH
-Lahir : Nunukan 04 Januari 1976
Agama : Islam
-SMP Katolik Santo Gabriel Nunukan 1983-1992
-SMA Negeri I Nunukan 1992-1995
-S1 Universitas Wisnuwardhana Malang 1995-1999
-S2 Universitas Merdeka Malang 2011-2013
-LBH IKADIN Malang
-Kantor Hukum: Ambayong, Milke & Patner
-Konsultan Hukum PT. lucy Mitra Abadi
-Konsultan Hukum Asuransi Jiwa Intan