Kerukunan dan Toleransi Umat Beragama, Kunci Tingginya Indeks Kebahagiaan Kaltara

oleh
oleh

TANJUNG SELOR, Kaltaraaktual.com
Indeks Kebahagiaan masyarakat Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) yang duduk pada peringkat dua se-Indonesia, meningkat di era  Gubernur, Zainal A. Paliwang dan Wakil Gubernur, Yansen TP memimpin daerah dengan julukan Benuanta ini. Berdasarkan hasil survei Badan Pusat Statistik (BPS) 2021, Indeks Kebahagiaan masyarakat Kalimantan Utara mencapai 76,33 poin. Angka tersebut meningkat 3 poin dari nilai tahun 2017 (73,33).

“Kebahagiaan ini kita lihat bukan pada sisi material, namun kita melihat sisi sosial yang relatif aman saat ini, serta kerukunan masyarakat dan umat beragama yang terjaga sangat baik serta toleransi beragama dalam kehidupan bermasyarakat yang sangat baik,” ujar Gubernur saat diwawancarai Jurnalis DKISP dan TVRI Kaltara.

Menurutnya pencapaian Kaltara ini merupakan satu dari sekian indikator peningkatan taraf hidup masyarakat Kaltara serta menjadi data acuan Pemprov dalam mengambil keputusan strategis untuk masyarakat.

“Kita mengupayakan pembinaan di bidang keagamaan, meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui UMKM juga menjadi faktor yang harus kita jaga agar bisa menambah penghasilan sehari-hari mereka (masyarakat, red). Kita pemerintah akan terus berinovasi agar bagaimana masyarkat bisa hidup lebih baik,” tambahnya.

Dari sisi pendidikan Gubernur Zainal kembali mengingatkan visi-misi Kaltara Berubah, Maju, dan Sejahtera yang mana salah satu program prioritasnya wajib belajar 16 tahun.

“Tahun ini kita akan membangun Sekolah Menengah Kejuruan dan Sekolah Menengah Atas Negeri di Tarakan, yang mana begitu banyak tamatan Sekolah Lanjutan Menengah Pertama (SLTP) yang belum tertampung di sekolah menengah atas/kejuruan sehingga kita berupaya membangun sekolah agar mereka belajar dengan baik dan nyaman,” jelas gubernur.

Terobosan lainnya bersama Kementerian Agama Wilayah Kaltara, Pemprov terus menjalin komunikasi agar segera terbangun Institut Agama Islam Negeri (IAIN) di provinsi perbatasan negara ini.

“Tinggal menunggu keputusan Bapak Menteri Agama. Otomatis bukan hanya gedung, tentu para pendidik juga akan kita siap tingkatkan kemampuannya. Khusus bagi yang SMA harus memiliki pendidikan strata atau perguruan tinggi,” pungkasnya terkait masa depan dunia pendidikan Kaltara. (Chai/DKISPKaltara)

x

Tinggalkan Balasan