NUNUKAN, Kaltaraaktual.com– Ketua Organisasi Angkutan Darat (Organda) Kabupaten Nunukan H Laoding menolak keberadaan aplikasi jasa angkutan berbasis online Maxim di Nunukan, dikarenakan perihal keberadaan jasa layanan roda empat, dan tidak ada koordinasi secara resmi melalui surat sebelumnya.
“Kemarin pihak Maxim hanya secara lisan menyampaikan langsung dengan alasan mau melibatkan angkot/taksi di Maxim. Kedua tidak pernah ada bahasa memakai roda empat operasional jasa onlinenya. Makanya saya menolak, saya tetap memihak plat kuning, anggota saya tegas menolak itu dan ini desakan dari bawah,” ujar ketua Organda Nunukan pada Jumat malam ketika dihubungi redaksi Kaltaraaktual.com, (26/08/22).
Bahkan menurut pengakuan H Laoding anggota yang tergabung di organda siap melakukan aksi demonstrasi menuntut penolakan Maxim pada hari Senin, 29 Agustus mendatang, namun dirinya masih ingin melakukan mediasi dengan Dinas Perhubungan Kabupaten Nunukan.
“Teman-teman sudah siap aksi, saya bilang jangan dulu, karena saya masih ingin berkoordinasi dengan dishub, biar mereka jadwalkan pertemuan mediasi antara Maxim dan organda,” ujarnya.
Menurut penjelasan H Laoding pihak Maxim juga belum pernah melakukan koordinasi dengan pihak Korlantas dan Dishub, sudah semestinya masalah ini harus diselesaikan.
“Ada 250 orang yang tergabung di angkutan taksi organda Nunukan, kalau ada yang mau tantang kami, silahkan temui saya. Saya juga tidak pernah secara resmi merekomendasikan Maxim,” tegasnya.
Sementara itu dihubungi terpisah, Harianti Kadir selaku Direktur Maxim perwakilan Nunukan mengatakan sebelumnya ingin mengadakan pertemuan namun masih menyesuaikan waktu beberapa pihak yakni Dishub dan Lantas.
“Secepatnya kami akan lakukan pertemuan. Pihak kami inginkan solusi yang menguntungkan kedua belah pihak (win-win solution), biar tidak ada pihak yang dirugikan, kalau bisa selajur kenapa tidak kita lakukan,” katanya.
Harianti kemudian menjelaskan, Maxim beroperasi dipertengahan bulan Juni tahun ini dengan awalnya jasa ojol roda dua dan pilihan kurir makanan. Selang beberapa waktu pihaknya meresmikan layanan branding car namun masih ada pihak yang kurang setuju.
“Niatan kami ingin mempermudah layanan kebutuhan masyarakat dalam transportasi online yang sudah siap disegala kondisi,” pungkasnya. (KA)