OPINI, Kaltaraaktual.com– Politik merupakan bagian terpenting dalam menjalani kehidupan berbangsa dan bernegara, mengingat hampir semua sendi-sendi kehidupan ini diatur melalui jabatan politis, misalnya: Presiden, Gubernur, Walikota maupun Bupati.
Baru-baru ini Republik Indonesia telah melewati kontestasi demokrasi yakni pemilu : Pemilihan Presiden dan Pemilihan Legislatif. Sementara dalam waktu beberapa bulan kedepan Republik ini kembali dihadapkan dengan pemilihan kepala daerah Provinsi maupun Kabupaten Kota.
Dengan begitu, momentum tersebut adalah kesempatan paling baik bagi masyarakat yang selama ini mengidam-idamkan pemimpin yang jujur, amanah dan mampu memberikan kemajuan yang lebih baik dari sebelumnya.
Semuanya bermuara dari Politik yang merupakan instrumen paling efektif untuk memperjuangkan harapan dan tujuan masyarakat dalam suatu Negara, pun demikian Republik ini. Tapi semua itu rasa-rasanya sulit untuk diraih apabila masyarakat termasuk generasi muda apatis terhadap perpolitikan yang ada saat ini, tentu perannya sangat dibutuhkan.
Sedangkan dalam konteks historis pemuda, pemuda punya peran penting terhadap perjalanan bangsa ini, maka sangat disayangkan apabila dewasa ini pemuda enggan untuk turut andil, minimal pastikan menjadi pemilih yang rasional dan tentunya jangan bersikap receh hanya untuk menjadi komoditas politik materialistis by momentum tanpa berhimpun memikirkan jangka panjang keberlangsungan kepemudaan.
Tidak kalah penting, Pilkada di Kalimantan Utara khususnya di Kabupaten Nunukan tahun 2024 harus menjadi perhatian titik penyelesaian bersama seperti masalah fundamental yakni listrik dan air bersih kerap kali menghantui, belum lagi persoalan bidang kesehatan dan pendidikan.
Bersamaan dengan hal tersebut, generasi muda memiliki tantangan peluang dalam bekerja dalam hal ini adalah pemuda membutuhkan lapangan pekerjaan, sinergitas bersama pemerintah dan pihak swasta yaitu perusahaan-perusahaan yang mewadahi tenaga kerja lokal sehingga bisa terwujud peluang pekerjaan.
Dengan beragamnya problematika yang dihadapi, maka hendaknya Kabupaten Nunukan butuh pemimpin yang betul-betul solutif, visioner dan berpegang teguh pada prinsip politiknya bahwa kepentingan rakyat diatas segala-galanya.
Seirama dengan itu, pemuda juga sudah sepatutnya berani tampil untuk turut serta dalam menentukan arah masa depan bangsa, khususnya Kabupaten Nunukan. Kalau di Agama ada jalan para kekasih Tuhan maka di politik ada jalan para kekasih masyarakat.
Untuk memastikan hal tersebut perlu adanya sentuhan aksi pasti generasi muda, seperti berkolaborasi dengan pihak penyelenggara dalam hal ini KPU dan Bawaslu sebagai pengawas untuk merealisasikan edukasi politik supaya calon pemilih dapat memilih pemimpin yang sesuai harapan yang dipilih berdasarkan rasionalitas karena rekam jejak dan pengalaman. Kalau aksi nyata dianggap sulit maka minimal selemah-lemahnya iman adalah gunakan sosial media sebagai wadah untuk menyampaikan aspirasi sebab pemuda adalah satu dari sekian kemewahan yang dimiliki Republik ini.
Opini oleh: Surya Nur Sebatik