TANJUNG SELOR, Kaltaraaktual.com- Aksi Walk Out (WO) dilakukan oleh tiga Cabang Olahraga (Cabor) Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PTMSI, yakni Cabor PTMSI Nunukan, Kota Tarakan dan kabupaten Malinau, dalam Musyawarah Provinsi Luarbiasa (Musprovlub) PTMSI Kalimantan Utara (Kaltara) untuk Periode 2024-2028, Sabtu malam, (03/08/24) di Tanjung Selor, Kabupaten Bulungan.
Salah satu perwakilan pengurus cabor PTMSI Nunukan Ilyas yang melakukan walk out. ia merasa terdapat beberapa kejanggalan selama Musprovlub PTMSI Kaltara berlangsung.
Ilyas menegaskan salah satu kejanggalan yang terjadi adalah sikap kepanitiaan dan tim penjaringan dalam pemilihan ketua PTMSI Kaltara yang dinilai terlalu mencari kesalahan ketika hendak mengusulkan calon kandidat ketua umum PTMSI Kaltara dari ajuan surat dukungan calon atas nama Ir.Helmi.
“Masalah cacat administrasi, katanya tidak ada materai di surat dukungan. Tapi kan seharusnya ada pemberitahuan tim penjaringan ketika ada kekurangan, itu mestinya ada kesempatan untuk perbaikan berkas, bukan malah menolak dan menggugurkan,” tegas Ilyas yang juga sebagai salah satu pengurus PTMSI Kaltara ini.
Ilyas menjelaskan, hasil dari Musprovlub PTMSI Kaltara juga cacat administrasi organisasi, karena tidak memenuhi quorum dari tiga Pengcab PTMSI yang memilih untuk WO.
“Jelas itu hasil Musprovlub yang cacat administrasi organisasi, karena tidak dilanjutkan tiga Pengcab PTMSI yang memilih WO, untuk suara tidak sah atau tidak quorum untuk melanjutkan Musprovlub alias cacat pelaksanaannya, jelas Ilyas.
Ditempat yang sama Ketua Harian PTMSI Malinau, Edy Mulianto, menilai proses Musprovlub PTMSI Kaltara sudah tidak sehat dan diduga ada permainan antara panitia, pimpinan sidang yang dominan berpihak ke salah satu calon ketua PTMSI Kaltara.
“Salah satu calon berada di ruangan (Kamar) yang sama dengan panitia, itu terus terang tidak sehat dan tidak etis. Ada apa?, kenapa terjadi yang tidak seharusnya. ini organisasi olahraga, bagaimana PTMSI Kaltara mau diperbaiki kalau cara pemilihan ketuanya sudah tidak benar,” kata Edy.
“Dalam waktu dekat kami akan Surati KONI Kaltara tembusan ke PB PTMSI, kami menilai proses Musprovlub PTMSI Kaltara cacat administrasi organisasi, karena tidak quorum, terlebih dalam proses kesiapan dan pelaksanaan Musprovlub tidak melibatkan atau tidak ada komunikasi sebelumnya sehingga tidak partisipasi pengurus-pengurus Cabor PTMSI lainnya, tiba-tiba menggelar Musprovlub yang mungkin ada tendensi tertentu,” tambah Edy. (tim)