Andi Akbar – Serfianus : Jadi Pemimpin Wajib Melayani Bukan Dilayani

oleh
oleh

NUNUKAN, Kaltaraaktual.com- Pasangan calon bupati dan wakil bupati Nunukan nomor urut 1, Andi Akbar – Serfianus (GAAS) menyampaikan komitmennya untuk memajukan kabupaten Nunukan sebagai pemimpin yang melayani bukan dilayani, hal ini disampaikan pada kampanye di Pulau Sebatik, Sabtu malam, (26/10/24).

“Misi yang kita sudah buat itu pasti calon juga sudah buat. Tapi satu yang harus kita yakini, bahwa niat untuk menjadi calon pemimpin bahwa nawaitu nya harus baik, harus bisa mengabdi, mensejahterakan masyarakat, memperjuangkan seluruh aspirasi yang ada di Nunukan,” kata Andi Akbar, calon Bupati Nunukan, nomor 1.

Andi Akbar menyampaikan, ketika orang maju sebagai kepala daerah dan menjadi pemimpin haruslah siap dengan kehidupan melayani masyarakat dan bukan untuk dilayani.

“Menjadi bupati tidak boleh main-main, harus menjadi pemimpin. Baik dari presiden, Gubernur, bupati walikota, desa, RT, harus melayani masyarakat dengan baik. Bukan untuk dilayani. Harus siap melayani masyarakat,” ujar politisi partai Hanura tersebut.

“Insyaallah jika diberikan amanah, kami (Andi Akbar – Serfianus) akan komitmen dan konsisten memperjuangkan seluruh aspirasi masyarakat yang ada di Nunukan Khususnya Sebatik.  Kami ingin Nunukan lebih maju, sejahtera dan berkelanjutan menjadi beranda NKRI. Seluruh sektor akan diperbaiki, baik pendidikan,  kesehatan, infrastruktur akan kita perbaiki, kita lanjutkan dan akan disempurnakan yang belum tuntas,” tambahnya.

Andi Akbar yang berpasangan bersama Serfianus berkomitmen untuk menjalankan sinergitas dan kolaborasi bersama seluruh elemen, baik itu elemen masyarakat, partai politik, legislatif, aparat penegak hukum serta tidak ingin mengedepankan egosektoral mencari musuh atau memelihara konflik kepentingan sesaat.

“Kami berkomitmen akan bersinergi dengan pusat, provinsi dan DPRD Kabupaten,  provinsi hingga ke DPR RI. Karena kita tahu, membangun daerah tidak bisa sendiri, tidak bisa hidup individualistik, harus berkolaborasi baik dari partai politik pengusung, anggota dewan, dan seluruh masyarakat.   Tidak bisa kita egois, harus saling koordinasi dan kerjasama,” imbuhnya.

Menurut Andi Akbar, tanpa peran masyarakat, pengusaha, eksekutif dan legislatif serta yudikatif atau parpol, kabupaten Nunukan kita tidak bisa maju. Keinginan menjemput anggaran dan program tentu sikap kita mewujudkan itu dengan Political wil.

“Saya akan selalu bersinergi dengan parpol yang mendukung dan mengusung kita pasangan nomor urut 1. Saya akan terus berusaha menjemput program di pusat. Kalau perlu saya sampaikan kepada ketua DPD Gerindra,  kalau bisa dana balai kementerian banyak masuk di Sebatik.  Saya akan minta tolong kepada pemimpin kita, tidak apa-apa kita mengemis. Mengemis untuk memperjuangkan kebutuhan di Kabupaten Nunukan.  Saya akan bersinergi dengan baik dengan provinsi, tidak boleh kita baku bombe. Karena kewenangan sudah dibagi. Ada kewenangan pusat (APBN),  ada kewenangan provinsi dan kabupaten serta desa,” tuturnya.

“Jika tidak berkolaborasi dan berkoordinasi dengan baik maka sulit bagi kita membangun daerah. Jangan politik ini yang menjaga atau merenggangkan komunikasi kita. Ketika sudah menjadi pemimpin, kita lepas semuanya. Kita milik masyarakat,” jelasnya.

Andi Akbar dan Serfianus siap berjuang untuk menjemput anggaran di provinsi dan pusat, hal itu bakal dilakukan karena niat dan upayanya dalam membangun kabupaten Nunukan yang lebih maju dan berkelanjutan.

“Kita jemput anggaran d provinsi dan pusat, apalagi sebatik adalah daerah perbatasan. Dan masuk dalam daerah strategi nasional. Kita punya PLBN, kita berdoa semoga bisa beroperasi agar masyarakat bisa memanfaatkan itu. Jalanan sudah mulus, sudah dianggarkan oleh pusat melalui balai sejumlah ratusan miliar.  Insya Allah ketika APBN masuk, maka APBD kabupaten saya bisa saving untuk membangun jalan tani bagi masyarakat Sebatik.  Membangun irigasi sawah, sarana prasarana pendidikan yang ada di Sebatik. Kita akan tingkatkan tenaga honorer. Mudahan mereka bisa menjadi status P3K,” sebutnya.

Pada sektor pendidikan dan kesehatan, harus dinaikkan SDM nya. Kita berikan pelatihan,  sertifikasi. Kita harus memenuhi tenaga medis. Di sebatik ad rumah sakit Pratama, termasuk nanti pada program 100 hari paslon GAAS akan turun melihat pustu, posyandu, puskesmas, melihat tenaga medis. Berapa yang harus di siapkan dan harus dipenuhi kebutuhan nya secara bertahap dan menyeluruh.

“Saya dan pak Serfianus, akan memikirkan bagaimana agar dokter bisa masuk. Baik di puskesmas, posyandu, pustaka. Penuhi semua kebutuhan masyarakat khusus kesehatan.  Saya keliling di Kabupaten Nunukan, di pustu maupun puskesmas, satu dokter atau bidan, melayani masyarakat.  Kadang ahli nya untuk bidan, terkadang ikut mengobati masyarakat.  Jadi memang masyarakat Nunukan ini pintar. Semua bisa dilakukan. Jika urgent pasti bisa,” bebernya.

“Saya dan pak Serfianus, berkomitmen akan menjaga keamanan,  ketertiban   masyarakat Nunukan. Pak Serfianus merupakan putra daerah. Apalah artinya kita berusaha atau mencari rezeki kalau kondisi daerah kita selalu konflik. Kita mau aman, damai, saya komitmen akan menjaga keamanan ini,” tutupnya. (adv)

x

Tinggalkan Balasan