Bupati Syarwani Targetkan Bulungan Jadi Pusat Lumbung Pangan

TANJUNG SELOR, Kaltaraaktual.com– Kabupaten Bulungan menegaskan keseriusannya menggarap sektor pertanian sebagai salah satu program prioritas daerah. Tak hanya demi mendukung Asta Cita Ketahanan Pangan Nasional, tetapi juga menjawab mimpi besar menjadikan Bulungan sebagai lumbung pangan di Kalimantan Utara (Kaltara).

Bupati Bulungan, Syarwani mengatakan visi itu diterjemahkan dalam program unggulan Komando Strategi Pembangunan Pertanian (Mandau Tani). Program ini menyatukan pembangunan pertanian dari hulu hingga hilir.

“Mandau Tani bukan sekadar meningkatkan produksi, tapi bagaimana petani bisa merasakan manfaat ekonomi dari hasil pertaniannya. Alhamdulillah, program ini sejalan dengan arah kebijakan ketahanan pangan nasional,” ujar Syarwani, belum lama ini.

Langkah Nyata: Jalan Tani hingga Alsintan

Sejumlah langkah konkret telah ditempuh Pemkab Bulungan. Dari tahun 2022 hingga 2024, pembangunan jalan usaha tani sudah mencapai 102,8 kilometer. Bantuan benih padi berkualitas terus digelontorkan, dengan target tahun 2025 mencapai 13.383 hektare.

Selain itu, bantuan Alat Mesin Pertanian (Alsintan) juga masif:

Pompa air: 247 unit

Traktor roda dua: 47 unit

Hands sprayer: 1.225 unit

Thresher: 21 unit

“Dengan fasilitas ini, kita ingin petani semakin produktif dan biaya operasional mereka lebih efisien,” jelas Bupati.

Hilirisasi: Dari Gabah ke Beras Kemasan

Tak berhenti di hulu, Pemkab Bulungan juga serius menggarap hilirisasi produk pertanian. Petani didorong agar tidak hanya menghasilkan gabah, tetapi juga memproses menjadi beras kemasan bernilai jual lebih tinggi.

“Tahun 2024 kita sudah subsidi peralatan seperti rice milling (mesin giling) dan dryer (pengering padi) di Sajau Hilir. Alhamdulillah hasilnya positif,” kata Syarwani.

Kerja sama dengan sektor swasta pun terus dibangun untuk memperluas jaringan hilirisasi. “Dengan konsep Mandau Tani, mimpi kita jelas: Bulungan jadi lumbung pangan Kaltara,” tegasnya.

Data Produksi: Sempat Turun, Kini Pulih

Berdasarkan catatan produksi, gabah kering giling (GKG) di Bulungan sempat fluktuatif. Pada 2021 total produksi mencapai 13.011 ton, namun turun pada 2022–2023.

Meski begitu, tren penurunan berhasil dibalik di 2024 dengan total produksi 11.933 ton, mendekati level 2022. Puncak produksi terjadi di Februari dengan 4.080 ton, sementara terendah di April hanya 48 ton.

Produksi beras juga menunjukkan pemulihan. Setelah anjlok di 2022–2023, pada 2024 naik menjadi 7.074 ton. Bahkan stabil tanpa bulan produksi nol ton seperti tahun-tahun sebelumnya.

Harapan Besar

Menurut Syarwani, data tersebut menjadi bukti kerja bersama mulai membuahkan hasil. “Kita ingin petani Bulungan bukan hanya bangga dengan hasil panen, tapi juga bisa hidup sejahtera. Dari Bulungan, pangan untuk Kaltara bisa kita wujudkan,” tutupnya. (*red)

Tinggalkan Balasan