TANGERANG, Kaltaraaktual.com- Sebanyak 429 kepala daerah dari seluruh Indonesia berkumpul di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Tangerang, Kamis, (13/11/25), dalam Rapat Koordinasi Kepala Daerah yang mengangkat tema “Revitalisasi Satuan Pendidikan dan Digitalisasi Pembelajaran Tahun Anggaran 2026” dengan subtema “Sinergi Mewujudkan Pendidikan Bermutu untuk Kita Semua.”
Forum strategis ini menjadi wadah penting bagi pemerintah pusat dan daerah untuk memperkuat komitmen bersama dalam membangun sistem pendidikan yang adaptif terhadap perkembangan teknologi dan kebutuhan zaman.
Acara dibuka dengan sambutan dari Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, yang juga menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Kemendikdasmen. Dalam arahannya, ia menegaskan bahwa revitalisasi pendidikan tidak hanya soal infrastruktur, tetapi juga tentang perubahan pola pikir dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia.
“Kita perlu bergerak bersama memastikan seluruh satuan pendidikan siap menghadapi era digital. Transformasi pendidikan bukan sekadar pembangunan sistem teknologi, tetapi perubahan paradigma belajar dan mengajar,” ujar Wamen Dikdasmen.
Sementara itu, Pimpinan Komisi X DPR RI menegaskan dukungan legislatif terhadap kebijakan pendidikan nasional, khususnya dalam hal peningkatan mutu guru, pemerataan akses pendidikan, dan pengembangan kurikulum berbasis digital.
Dukungan serupa datang dari Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) yang menekankan pentingnya sinergi antarpihak dalam memastikan kebijakan pendidikan berjalan efektif hingga ke tingkat daerah.
“Digitalisasi pembelajaran adalah bagian dari agenda besar nasional untuk menciptakan pemerataan kualitas pendidikan. Pemerintah daerah menjadi ujung tombak dalam memastikan kebijakan ini menyentuh kebutuhan lokal,” tegas Kepala KSP.
Dalam kesempatan yang sama, Bupati Malinau, Wempi W. Mawa, turut hadir sebagai narasumber dan sekaligus menandatangani komitmen bersama antara pemerintah pusat dan daerah mengenai implementasi revitalisasi pendidikan dan digitalisasi pembelajaran.
Wempi menilai, kolaborasi lintas daerah dan sinergi dengan pemerintah pusat menjadi kunci untuk menghadirkan sistem pendidikan yang relevan dengan tantangan zaman.
“Malinau terus berkomitmen memperkuat transformasi pendidikan berbasis digital, bukan hanya untuk mempercepat akses, tapi juga memastikan kualitas pembelajaran yang merata hingga pelosok daerah,” ujar Wempi.
Rakor ini diharapkan menjadi momentum memperkuat arah kebijakan pendidikan nasional menuju sistem pembelajaran yang inklusif, adaptif, dan berkelanjutan di seluruh wilayah Indonesia. (leo/bob/prokompim/red)










