HMI Minta PLN Nunukan Konsisten Atasi Persoalan Listrik, Begini Penjelasan Manager ULP PLN

Tak Berkategori

NUNUKAN, Kaltaraaktual.com– Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Persiapan Nunukan menanggapi adanya pihak PLN Nunukan yang kembali melakukan penjadwalan pemadaman listrik bergilir oleh PLN dengan alasan terjadi penurunan pressur gas, begitu juga terjadi gangguan mesin yang berada pada PLTD Sei Bilal.

“Hal tersebut berbanding terbalik dengan pernyataan dari pihak PLN pada tanggal 15 Oktober 2023, bahwa tidak akan ada lagi pemadaman listrik bergilir dengan kedatangan 2 mesin baru dan memastikan mesin kalau sudah beroperasi dipastikan tidak akan ada pemadaman bergilir lagi,” sebut Ketua Perguruan Tinggi dan Kepemudaan (PTKP) HMI Cabang Persiapan Nunukan Andi Baso, saat memberikan keterangan tertulisnya Selasa (14/11/23).

Menurut Baso PLN Nunukan tidak serius dan tidak konsisten dalam menangani masalah listrik yang terjadi di kabupaten Nunukan.

“Kami menganggap pihak PLN Nunukan tidak konsisten tidak serius dan tidak mampu menangani krisis listrik di Nunukan,” katanya.

Baso menuturkan, beberapa Minggu ini masyarakat Nunukan sudah mengalami pemadaman bergilir karena pihak PLN Nunukan mengalami kendala daya listrik. Namun dari hari ke hari hal sama terus terjadi.

“Pemadam listrik sangat menggangu aktivitas masyarakat serta dampak yang terjadi apabila terus menerus akan menimbulkan kerusakan elektronik, bahkan masyarakat sudah mulai bosan mendengar alasan dari pihak PLN atas alasan yang sama berulang kali namun tanpa adanya solusi. Dan ini berbicara tentang kenyamanan dan pelayanan terhadap masyarakat,” tuturnya.

“Kami meminta pihak PLN konsisten segera berikan solusi kongkrit terhadap kendala yang harus segera di tuntaskan,” tegasnya.

Penjelasan Pihak PLN Nunukan Soal Pemadaman Listrik Bergilir

Mengutip media Simpatiknews (Diskominfo Nunukan) Manager Unit Layanan Pelanggan (ULP) PLN Nunukan Fery Kurniawan menjelaskan sebab terjadinya pemadaman bergilir yang terjadi karena adanya kondisi krash mesin.

“Yang namanya listrik inikan juga buatan manusia jadi tidak mungkin tidak ada kerusakan dia juga butuh perawatan mesin, perawatan jaringan. Cuma pada tanggal 7 November sampai 11 November itu dalam kondisi krash di daerah sebaung, tegangan listrik itu minimal di angka 5 sampai 6 bar tapi pressure krash nya berada di angka 3 bar, maka dari itu periode 7 sampai 11 November kemaren kita sempat ngatur beban tidak banyak sekitar 700 KB sampai 1 MB,” kata Fery mengutip simpatiknews, Senin (13/11/23).

Fery menjelaskan,ada juga kendala pada kondisi perusre gas pada Minggu kemaren yang berada di kisaran 3,2 bar sedangkan standarnya minimal 5 sampai 6 bar itu baru bisa di katakan aman.

“Nah kebetulan dengan hal itu juga ada dua gangguan mesin di PLTG sebaung bersamaan juga di daerah Sei Bilal ada dua mesin juga yang gangguan di hari Minggu kemaren itu mesin mitzubishi 2 dan mitzubishi 8 hanya saja yang mitzu 2 bisa masuk, siang gangguan tapi sorenya bisa masuk dan beroperasi kembali,” jelasnya.

Fery juga menginformasikan bahwa  mesin mitzubishi 8 sudah perbaikan sejak akhir Agustus dan rencananya mau masuk di bulan Oktober kemaren tapi masih tergendala dengan gangguan teknis, sehingga pihaknya mencoba memastikan mesin tersebut bisa masuk hari ini.

“Mudah-mudahan hari ini bisa masuk, kalau hari ini bisa masuk yang mitzubishi 8 dari sei bilal kita tidak akan defisit tapi ngefress, untuk bisa supaya ada cadangan 2 MB mesin yang di sebaung ada 2 kurang lebih 2 MB bisa masuk berarti kita bisa surflus 2 MB,” katanya.

Pada kesimpulannya ketika mesin mitzubishi 8 bisa masuk tentu tidak ada pemadaman tapi kalau tidak masuk pasti ada pemadaman listrik.
(*erw/Simpatiknews)

Tinggalkan Balasan