TANJUNG SELOR, Kaltaraaktual.com- Dilaksanakan selama 2 hari sejak 24 Juni 2025 di Kantor Gubernur Kalimantan. Utara, pelaksanaan Kaltara Sharia Festival KashaFa 2025 menjadi puncak dari rangkaian kegiatan ekonomi dan keuangan syariah yang telah berlangsung sejak Maret 2025 juga menandai komitmen kuat Provinsi Kalimantan Utara dalam memperkuat ekosistem industri halal di Kaltara, sebagai pintu gerbang wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia.
Mengusung tema “Ekonomi Keuangan Syariah yang Inklusif untuk Pertumbuhan Ekonomi Kaltara yang Berkelanjutan”, KashaFa 2025 diselenggarakan oleh Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Utara (BI Kaltara) bersama Pemerintah Provinsi selaku Komite Daerah Ekonomi Keuangan Syariah (KDEKS) Kaltara, serta didukung oleh berbagai mitra strategis lainnya.
Dinadiri langsung oleh Gubernur Kalimantan Utara Dr. H. Zainal A. Paliwang, SH., M.Hum yang menegaskan bahwa ekonomi syariah kini menjadi salah satu strategi utama pertumbuhan ekonomi daerah.
“Ekonomi Kalimantan Utara pada triwulan 1-2025 tetap tumbuh positif sebesar 4,06 persen (yoy). meski di tengah tantangan global. Namun pertumbuhan itu harus bersifat inklusif dan berkelanjutan. Ekonomi syariah menjadi salah satu jalur utama untuk memberdayakan pelaku usaha kecil, perempuan, dan komunitas berbasis syariah,” ujarnya.
Lebih lanjut, Gubernur menyampaikan apresiasi kepada Bank Indonesia dan seluruh mitra atas terselenggaranya Kashafa yang disebutnya sebagai ladang subur pengembangan industri halal dan pemberdayaan ekonomi umat di wilayah perbatasan.
Secara keseluruhan, festival ini mencatatkan berbagai capaian penting, antara lain omzet transaksi UMKM halal sebesar Rp2,6 miliar, total pembiayaan syariah yang mencapai Rp9,97 miliar, serta penerbitan 1.406 sertifikat halal kepada UMKM Kalimantan Utara. Adopsi digitalisasi metalul QRIS oleh pelaku usaha tercatat mencapai 60persen dari total transaksi Festival ini juga menjadi ajang terasi ekonomi syariah dengan capaian indeks literasi eksyar Kalimantan Utara di atas 70persen, jauh melebihi angka nasional sebesar 42,84persen
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Utara, Hasiando G. Manik, menilai KaShaFa sebagai platform konkret akselerasi ekonomi syariah, “Kashafa bukan hanya festival, tetapi juga momentum strategis untuk membangun ekosistem ekayar berbasis literasi, pembiayaan, digitalisasi, dan penguatan kelembagaan. Kami yakin Kaltara dapat menjadi provinsi halal unggan nasional dan menjadi pintu gerbang ke pasar global,” ujarnya.
Kashafa 2025 berfokus pada nga pilar kegiatan: Sharia Fair, Sharia Forum, dan Sharia Competition. Di dalamnya terdapat berbagai program unggulan seperti bazar UMKM halal dari
B BANK INDONESIA
seluruh kabupaten/kota, pasar murah hasil kolaborasi dengan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID), business matching pembiayaan syariah, Gerakan Kaltara Berwakaf, seminar nasional, pelatihan sertifikasi halal, serta lomba mewarnai anak dan kompetisi bertema ayariah.
Partisipasi masyarakat sangat tinggi, tarmasuk dari pelaku usaha, mahasiswa, pelajar, dan organisasi lokal. Dukungan dari BPJPH dan LPPOM MUI turut memperkuat layanan sertifikasi halal selama festival berlangsung.
Dengan seluruh capaian tersebut, KashaFa 2026 dinilai sebagai tonggak penting dalam sejarah pengembangan ekonomi syariah Kalimantan Utara, Festival ini membuka jalan bagi masa depan yang lebih inklusif, mandiri, dan berdaya saing dalam ekosistem halal global. (KPwBIku)