Komisi II DPRD Nunukan Koordinasikan Dermaga Angkatan Laut Nunukan – Sebatik yang Rusak

NUNUKAN, Kaltaraaktual.com- Dermaga Sei Jepun, yang setiap hari digunakan masyarakat Nunukan untuk menyeberang ke Sebatik, kini rusak parah. Kerusakan ini disebabkan cuaca buruk dan intensitas gelombang laut yang menghempas ke pesisir menggerakkan Dermaga.

Kondisi dermaga terlihat terbelah, terpisah dari jembatan tempat para penumpang turun menuju pondasi terapung itu.

Sudah sebulan lamanya, para penambang perahu mengeluhkan kondisi tersebut, bahkan keluhan ini disampaikan kepada staf UPT Dinas Perhubungan Nunukan yang bertugas di Dermaga Sei Jepun, namun hingga saat ini belum ada tanggapan.

“Sebenarnya, kalau cepat diperbaiki, kerusakannya tidak akan separah ini. Hanya saja, kadang saya sampaikan kepada anggota Dishub, jawabannya selalu, ‘Nanti akan disampaikan ke bos,’” kata Daris, salah satu motoris angkutan penyeberangan laut Nunukan – Sebatik yang peduli akan keamanan penumpang di Dermaga Sei Jepun, Nunukan Selatan.

Daris menjelaskan bahwa lepasnya dermaga dari jembatan disebabkan intensitas gelombang laut yang terus menggerakkan pelampung dermaga terapung.

“Kalau dibiarkan terus seperti ini, bisa membahayakan penumpang yang akan menyeberang ke Sebatik. Jadi, kami berharap Dinas Perhubungan segera memperbaiki dermaga ini,” ungkap Daris.

Selain menyampaikan ke Dinas Perhubungan, Daris juga menyampaikan kondisi dermaga ini kepada Anggota DPRD Nunukan.

Menanggapi hal ini, Komisi II DPRD Nunukan segera berkoordinasi dengan Kepala Dinas Perhubungan dan Kepala UPT Perhubungan Laut untuk langsung meninjau kondisi terkini di Dermaga Sei Jepun Nunukan pada Selasa (4/2/25) di Kecamatan Nunukan Selatan.

Ketua Komisi II DPRD Nunukan, Andi Fajrul Syam, SH, menyayangkan dermaga tersebut sejak bulan lalu tidak mendapatkan perhatian dari pemerintah daerah.

Ia berharap agar OPD terkait segera membenahi dan memperbaiki dermaga tersebut, karena khawatir dapat mengakibatkan kecelakaan pada para penumpang yang menggunakan jasa angkutan laut.

“Ini harus segera diantisipasi agar tidak terjadi kecelakaan yang tidak kita inginkan. Tadi di lapangan, kami sudah menghubungi kontraktornya. Insya Allah, kontraktornya akan berusaha dan berupaya, satu atau dua hari ke depan perbaikan akan segera dilakukan,” kata Andi Fajrul. (tfk/dprdnnk)

x

Tinggalkan Balasan