Konglomerat Australia Akan Berinvestasi Kelistrikan di Kaltara

Tak Berkategori

JAKARTA – Konglomerat asal Australia, Andrew Forrest hari ini bertemu dengan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia. Ia berniat untuk berinvestasi di sektor energi.

Setelah melakukan pertemuan di Kemenko Maritim dan Investasi, Bahlil menjelaskan, perusahaan Forrest ingin berinvestasi di sektor green energy dan pembangkit listrik di beberapa wilayah di Indonesia, salah satunya yang diminati di wilayah Kalimantan Utara (Kaltara).

“Dari Australia, itu grup punya Andrew Forrest, mereka mau bangun investasi di sektor green energy dan power plant di beberapa wilayah di Indonesia. Ya salah satu di antaranya adalah Kalimantan Utara,” ujarnya di kantor Kemenko Maritim dan Investasi.

Baca juga: Alamak! Investasi Rp 519 T Terganjal Masalah Izin
Bahlil mengatakan, sampai sejauh ini Forrest yang merupakan salah satu orang terkaya di Australia baru menyampaikan minatnya. Setelah ini perusahaan Forrest akan ke lapangan untuk survei.

“Kemudian kalau mereka melihat feasible, oke kita lanjut. Prinsipnya kita membuka tangan selama mereka memenuhi unsur undang-undang dan menguntungkan kedua belah pihak,” tambahnya.

Pihak Forrest bersama BKPM sendiri belum membicarakan nilai investasi yang akan ditanamkan. Perusahaan itu terlebih dahulu melakukan studi kelayakan mulai besok di beberapa tempat untuk melihat potensi sebelum membicarakan nilai investasi.

Baca juga: Bahlil Janji Mundur Jika Gagal Genjot Kemudahan Berusaha
Bahlil juga mengatakan bahwa pihak Forrest juga belum menyampaikan permintaan-permintaan spesifik. Seperti misalnya insentif pajak.

“Belum, masih umum saja. Sekalipun insentif fiskal, tax holiday, tax allowance, pajak impor barang modal sudah di BKPM, tapi belum ada permintaan itu,” tuturnya.

Meski begitu, Bahlil menekankan bahwa BKPM akan terus mengawal niatan investasi dari perusahaan tersebut.

Mengutip Forbes, Forrest sendiri merupakan pengusaha yang memiliki kerajaan bisnis di bidang tambang dan energi. Total kekayaannya mencapai US$ 9 miliar atau sekitar Rp 122,4 triliun (kurs Rp 13.600). * Ton.

x

Tinggalkan Balasan