MALINAU, Kaltaraaktual.com- Di tengah dinginnya udara pegunungan Bahau Hulu, Camat Victor Romawan berdiri menyambut kedatangan Bupati Malinau dan rombongan. Malam itu, Desa Long Kemuat bukan sekadar lokasi Ibadah Natal Pemerintah Daerah, ia menjelma menjadi ruang dialog, harapan, sekaligus panggung bagi suara masyarakat perbatasan yang lama menunggu untuk didengar.
“Ini adalah kerinduan masyarakat. Bisa bertemu langsung, menyampaikan aspirasi tanpa jarak,” kata Victor, Selasa malam, (10/12/25).
Perjalanan menuju Long Kemuat jauh dari kata ringan. Rombongan bupati harus menempuh jalur udara dan sungai yang terkenal rawan cuaca. Victor tak menutupi rasa syukurnya.
“Perjalanan tadi pasti tidak mudah, namun kami percaya penyertaan Tuhan memimpin hingga semua tiba dengan selamat,” ujarnya.
Ibadah Natal tahun ini mempertemukan jemaat dari delapan gereja di enam desa se-Kecamatan Bahau Hulu. Momentum yang jarang terjadi bukan hanya soal perayaan, tetapi tentang ruang berbicara yang selama ini terbatas oleh jarak geografis.
“Dengan kehadiran Bapak Bupati, kami berharap beliau melihat langsung kondisi desa kami dari infrastruktur, fasilitas pendidikan, hingga pelayanan dasar,” tuturnya.
Dalam kesempatan itu, Victor menegaskan bahwa beberapa program Pemkab Malinau telah memberi dampak nyata. Beasiswa Desa Sarjana, misalnya, disebutnya sebagai tangga masa depan bagi anak-anak perbatasan.
“Lebih dari 50 anak Bahau Hulu kini kuliah melalui program ini. Orang tua terbantu, anak-anak semakin berani bermimpi,” katanya.
Program wajib belajar, bantuan perlengkapan sekolah, serta Pertanian Sehat juga dinilai ikut menguatkan kesejahteraan lokal. Sementara beberapa fasilitas seperti Puskesmas Long Alango, rumah dinas, hingga Gedung SDN 004 Bahulu telah rampung menunggu peresmian.
Di antara berbagai usulan dan apresiasi, Victor memberi penekanan khusus pada (SOA) Subsidi Ongkos Angkut, program yang ia sebut “napas panjang” masyarakat pedalaman.
“SOA ini program idola masyarakat perbatasan. Sampai hari ini tetap menjadi prioritas setiap Musrenbang,” tegasnya.
Warga perbatasan, yang hidup jauh dari akses logistik, menganggap SOA sebagai jembatan harga dan ketersediaan kebutuhan pokok.
Tak hanya itu, Victor juga mengajukan usulan realistis namun penuh kepedihan: penerbangan khusus untuk pengantaran jenazah. Sering kali, keluarga di pedalaman menghadapi kesulitan saat anggota keluarga meninggal di luar wilayah proses pemulangan memakan waktu, biaya, dan tenaga.
Di penghujung acara, Victor menutup sambutan dengan doa dan harapan sederhana: agar perjalanan pelayanan Natal Pemkab Malinau diberkati.
“Semoga momen Natal ini membawa berkat bagi kita semua. Kami mendoakan Bapak Bupati dan rombongan selalu sehat,” pungkasnya.
Di Bahau Hulu, perayaan Natal tahun ini bukan hanya perayaan iman melainkan juga penegasan bahwa suara perbatasan terus hidup, meminta didengar, dan berharap kebijakan tidak berhenti di pusat kota tetapi turun sampai ke ujung negeri. (diskominfo/red)
