MALINAU, Kaltaraaktual.com– Dalam momentum Sidang Paripurna DPRD Kabupaten Malinau memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-26 Kabupaten Malinau, Minggu, (26/10/25). Bupati Malinau Wempi W Mawa, menegaskan arah kebijakan pembangunan daerah ke depan yang menitikberatkan pada kesinambungan, konsistensi, dan kolaborasi lintas sektor.
Menurut Wempi, tahun 2026 menjadi periode penting karena Malinau akan memasuki pelaksanaan RPJMD 2025–2029, yang merupakan kelanjutan logis dari RPJMD 2021–2026 yang berakhir pada tahun 2025. “Kesinambungan dan konsistensi arah pembangunan menjadi kunci utama dalam mencapai visi Kabupaten Malinau, yakni ‘Terwujudnya pembangunan berkelanjutan dan berkeadilan menuju Kabupaten Malinau yang maju, mandiri, dan sejahtera berlandaskan nilai budaya dan kearifan lokal didukung dengan pemerintahan yang profesional,” ujarnya.
Wempi menjelaskan, arah kebijakan pembangunan lima tahun ke depan akan difokuskan pada enam bidang utama, mulai dari pengembangan sumber daya manusia hingga penguatan tata kelola pemerintahan.
1. Pengembangan Sumber Daya Manusia
Pemkab Malinau akan terus mendorong pemerataan pendidikan yang berkualitas berbasis stratifikasi kewilayahan. Melalui program Wajib Belajar Malinau Maju dan Desa Sarjana Unggul, Wempi berharap kualitas pendidikan semakin meningkat dan mampu melahirkan generasi muda yang terdidik serta berdaya saing.
Selain itu, program Milineal Mandiri akan dipacu untuk menyiapkan tenaga kerja adaptif yang mampu menjawab tantangan dunia kerja masa depan menuju Generasi Emas 2045. Di bidang kesehatan, Wempi menegaskan pentingnya pemerataan akses layanan kesehatan dengan peningkatan fasilitas rumah sakit, tenaga medis, dan jaminan kesehatan bagi seluruh warga Malinau.
2. Pengembangan Ekonomi Lokal
Dalam upaya mengurangi ketergantungan pada sumber daya alam yang tidak terbarukan seperti batubara, pemerintah daerah akan memperkuat sektor pertanian, peternakan, dan perikanan.
“Melalui program Pertanian Sehat (PESAT) sebagai pengembangan dari RASDA Plus, kami fokus pada pemenuhan infrastruktur pertanian, peningkatan kesejahteraan petani, serta investasi yang berkeadilan untuk mendorong nilai tambah ekonomi daerah,” ujar Wempi.
3. Peningkatan Infrastruktur
Pemerintah daerah berkomitmen memperluas infrastruktur layanan dasar berbasis kewilayahan, seperti jalan, jembatan, listrik, air bersih, dan akses internet. “Langkah ini diharapkan membuka keterisolasian wilayah dan memperlancar arus barang dan jasa,” tutur Bupati.
4. Pengelolaan Sumber Daya Alam Berkelanjutan
Kabupaten Malinau, kata Wempi, tetap berpegang pada prinsip pembangunan yang memperhatikan kelestarian lingkungan hidup dan ketahanan daerah terhadap bencana dan perubahan iklim.
5. Tata Kelola Pemerintahan yang Baik dan Melayani
Melalui program Smart Government (SAGET) yang telah diluncurkan pada 17 Oktober lalu, Wempi menyebut transformasi digital menjadi bagian penting dalam menciptakan pelayanan publik yang terintegrasi, transparan, dan efisien.
“Transformasi digital bukan hanya modernisasi sistem, tetapi juga wujud komitmen kami terhadap reformasi birokrasi yang profesional dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat,” tegasnya.
6. Pemberdayaan Desa
Desa, menurut Wempi, tetap menjadi basis utama pembangunan daerah. Dukungan terhadap program-program desa yang berorientasi pada kesejahteraan masyarakat akan terus diperkuat. “Melalui penguatan peran RT dan desa, kami ingin memastikan kemandirian dan produktivitas pedesaan dalam pembangunan ekonomi dan infrastruktur wilayah benar-benar terwujud,” ujarnya.
Mengakhiri pidatonya, Wempi menekankan bahwa keberhasilan pembangunan tidak bisa dicapai oleh pemerintah daerah semata. “Membangun Malinau, membangun Indonesia, tidak bisa dilakukan sendiri. Diperlukan komitmen bersama seluruh pihak pemerintah, swasta, dan masyarakat agar visi besar Malinau yang berdaya saing dan sejahtera dapat terwujud,” pungkasnya. (red)










