Menarik! Debat Publik Pilkada Nunukan, Paslon GAAS Konsisten Cerminkan Kearifan Lokal Batik Lulantatibu

NUNUKAN, Kaltaraaktual.com- Pasangan calon kepala daerah (Cakada) Kabupaten Nunukan Pilkada 2024, Andi Akbar dan Serfianus (GAAS), sukses mencuri perhatian publik pada debat publik kedua dengan penampilan yang mengusung budaya lokal.

Pasangan nomor urut 1 ini tampil berbeda dari calon lainnya dengan mengenakan kemeja batik khas daerah, yakni Batik Lulantatibu Nunukan, pakaian ini menjadi simbol kuat untuk menggaungkan kearifan lokal Kabupaten Nunukan di Provinsi Kalimantan Utara.

Batik Lulantatibu adalah jenis batik yang kaya filosofi dan memiliki nilai budaya tinggi bagi masyarakat di Kabupaten Nunukan.

Corak batik ini bukan sekadar hiasan, melainkan hasil perpaduan dari kebudayaan empat suku Dayak yang ada di Kabupaten Nunukan.

Empat suku tersebut adalah Dayak Lundayeh, Dayak Tagalan, Dayak Tahol, dan Tidung Bulungan, yang masing-masing memiliki ciri khas budaya tersendiri.

Andi Akbar dan Serfianus dengan bangga mengenakan Batik Lulanta Tibu untuk menunjukkan komitmen mereka dalam melestarikan kebudayaan asli daerah.

Pasangan GAAS menjadikan pakaian ini sebagai simbol kepedulian mereka terhadap nilai-nilai budaya yang ada di Nunukan, sekaligus memperlihatkan rasa hormat dan apresiasi kepada masyarakat dari berbagai suku di Kabupaten Nunukan.

Penampilan ini mendapatkan banyak tanggapan positif dari masyarakat, pemilihan Batik Lulantatibu menunjukkan keseriusan pasangan GAAS menjaga dan melestarikan warisan budaya Kabupaten Nunukan.

Pasangan GAAS tidak hanya berkomitmen untuk memimpin dengan bijak, tetapi juga berusaha melindungi kebudayaan daerah yang hampir terlupakan oleh generasi muda.

Dalam konteks Pilkada, langkah pasangan GAAS ini dinilai cerdas karena mampu memperlihatkan rasa cinta terhadap budaya lokal.

Hal ini membuat masyarakat Nunukan, khususnya kalangan milenial, semakin tertarik untuk mendukung Calon Bupati dan Wakil Bupati Nunukan Nomor urut 1 ini.

Pada pilkada yang dijadwalkan berlangsung pada 27 November 2024 mendatang, Andi M Akbar – Serfianus berhasil mendapatkan tempat di hati masyarakat dengan sentuhan budaya yang mereka hadirkan di panggung debat.

Selain melestarikan budaya melalui pakaian, Andi M Akbar- Serfianus juga aktif dalam organisasi Komite Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (KORMI) di Kabupaten Nunukan.

Melalui KORMI, Paslon Cabup dan Cawabup Nunukan ini terlibat langsung dalam pengembangan dan pelestarian berbagai olahraga tradisional di daerah tersebut.

Olahraga tradisional ini melibatkan kegiatan seperti balapan perahu, panahan tradisional, dan permainan rakyat lainnya yang berasal dari warisan leluhur.

Bagi masyarakat Nunukan, olahraga tradisional bukan sekadar hiburan, melainkan bagian dari budaya dan identitas yang perlu dijaga.

Melalui KORMI pasangan GAAS telah menunjukkan kontribusi nyata dalam merawat tradisi ini, Komitmennya dalam mengembangkan budaya lokal, baik dalam bentuk pakaian maupun olahraga, menjadi alasan kuat bagi masyarakat untuk memilih paslon nomor urut 1 ini sebagai Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Nunukan.

Debat publik kedua itu juga menjadi kesempatan bagi Andi M Akbar dan Serfianus untuk mempertegas visi mereka dalam menjaga keanekaragaman budaya di Nunukan.

Pasangan ini berkomitmen, jika terpilih nanti, tentunya memperkuat program-program yang mendorong anak muda untuk lebih mengenal dan mencintai budaya mereka sendiri.

Visi ini disambut hangat oleh berbagai lapisan masyarakat Nunukan bahwa budaya lokal harus terus diwariskan kepada generasi mendatang.

Pilihan Batik Lulantatibu oleh pasangan GAAS tidak hanya membawa kebanggaan bagi masyarakat Nunukan, tetapi juga menjadi inspirasi bagi daerah lain untuk menghormati dan mempromosikan budaya masing-masing.

Ini menjadi simbol bahwa pelestarian budaya lokal dapat dilakukan melalui berbagai cara, termasuk dalam kampanye politik yang biasanya hanya fokus pada isu-isu pembangunan dan ekonomi.

Ketika pasangan GAAS tampil di atas panggung dengan mengenakan Batik Lulantatibu, menunjukkan bahwa budaya lokal adalah bagian yang tidak bisa dipisahkan dari identitas seorang pemimpin.

Pesan ini diharapkan bisa menggerakkan masyarakat untuk lebih bangga terhadap budaya mereka sendiri, sekaligus mendukung pemimpin yang memiliki perhatian besar terhadap budaya setempat.

Batik Lulantatibu sendiri merupakan hasil kerajinan tangan dari para perajin lokal yang masih terus berkarya. Kehadiran pasangan GAAS yang mempromosikan batik ini memberikan semangat baru bagi para perajin dan menambah nilai dari karyanya.

Dengan tampil beda melalui Batik Lulantatibu, Andi M Akbar dan Serfianus menyampaikan pesan bahwa budaya adalah aset yang sangat berharga dan perlu dijaga bersama. (adv)

x

Tinggalkan Balasan