Pembangunan Hijau, Pemkab Bulungan Kerja Sama Dukung Agrokomplek Desa Long Buang

TANJUNG SELOR, Kaltaraaktual.com- Pemerintah Kabupaten Bulungan mewujudkan pembangunan  hijau dan kemandirian ekonomi lokal. Hal ini ditandai dengan dilaksanakannya penandatanganan kesepakatan kerja sama multipihak untuk mendukung pengembangan kawasan perkebunan pola agrokomplek, yang digelar oleh Dinas Pertanian Bulungan pada Selasa (23/07/25) di Ruang Rapat Dinas Pertanian.

Penandatanganan kerja sama tersebut menjadi bagian penting dalam implementasi visi-misi RPJMD Kabupaten Bulungan 2025-2029, terutama dalam merealisasikan agenda strategis pembangunan hijau dan pengembangan kawasan unggulan berbasis potensi desa.

“Kerja sama hari ini bukan sekadar bagian dari aksi perubahan birokrasi, tetapi merupakan eksekusi nyata dari misi-misi Kabupaten Bulungan,” tegas Bupati Bulungan Syarwani saat memberi sambutan.

la menyampaikan bahwa meski dokumen RPJMD masih dalam tahap pembahasan bersama DPRD, Pemkab Bulungan sudah mulai bergerak mengeksekusi sejumlah program prioritas secara paralel, termasuk melalui pola agrokomplek yang akan dikembangkan di Desa Long Buang sebagai role model awal.

Bupati Syarwani mengungkapkan, kawasan Lanskap Kayan yang mencakup 18 desa di 4 kecamatan akan menjadi fokus pengembangan berbasis potensi pertanian, perkebunan, peternakan, dan pengolahan hasil bumi. Program “Mandau Tani” dan hasil bumi. Program “Mandau Tani” dan “One Village One Product” juga akan dijalankan secara terpadu melalui pendekatan lintas sektor dan kemitraan strategis. “Saya titip pesan, desa Long Buang bukan hanya bicara kopi dan kakao.

Tapi juga peternakan, hortikultura, dan pengelolaan hasil lainnya yang bisa memberi nilai tambah nyata bagi masyarakat,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu, ia juga menyampaikan kabar baik tentang 30 hektare lahan eksisting yang sedang dikelola di wilayah Pungit Pentian, termasuk kerjasama dengan sektor swasta seperti Intraca dan Adindo untuk mendukung kawasan perhutanan sosial.

Bupati juga mengajak perguruan tinggi seperti Fakultas Pertanian Universitas Kaltara untuk menjadikan kawasan agrokomplek tersebut sebagai laboratorium lapangan. Selain itu, ia menekankan pentingnya dukungan lintas OPD seperti Dinas Perikanan, DPMD, hingga Dinas Koperasi dan UMKM agar pengelolaan ekonomi desa bisa berjalan optimal. “Di Long Buang, kita sudah bentuk Koperasi Merah Putih. Saya ingin ini menjadi penggerak ekonomi desa berbasis agrokomplek, bukan hanya konsep tapi juga aksi nyata di lapangan,” tegasnya.

Tak hanya soal pertanian, Bupati Syarwani juga menyoroti isu pengelolaan sampah plastik sebagai bagian dari ekosistem pembangunan hijau. la mengapresiasi upaya Desa Kelubir yang sudah mulai mengolah limbah plastik menjadi produk ekonomis seperti paving block. “Tahun depan tidak boleh ada lagi open dumping.

Semua TPS hingga TPA harus kelola limbah jadi residu terbatas. Ini PR besar kita bersama,” ujarnya.

Menutup sambutannya, Bupati mengajak seluruh pihak untuk memperkuat kolaborasi, menjaga semangat gotong royong, dan menjadikan Desa Long Buang sebagai model pembangunan berbasis agrokomplek yang dapat direplikasi ke 74 desa lain di Bulungan. “Semoga ini bukan hanya naskah akademik, tapi benar-benar menjadi gerakan bersama membangun masa depan Bulungan Hijau yang berdaulat, unggul, dan berkelanjutan,” pungkasnya. (**)

Tinggalkan Balasan