Perdana! Birau Bulungan 2025 Pusatkan Semua Acara di Kebun Raya Bundayati

TANJUNG SELOR, Kaltaraaktual.com– Pesta rakyat terbesar di Kabupaten Bulungan, Birau Bulungan 2025, dipastikan bakal berlangsung lebih meriah dari tahun-tahun sebelumnya. Untuk pertama kalinya, seluruh rangkaian kegiatan Hari Ulang Tahun Kabupaten Bulungan ke-65 dan Tanjung Selor ke-235 dipusatkan di Kebun Raya Bundayati.

Bupati Bulungan Syarwani menyebut pemusatan lokasi ini menjadi momen baru dalam sejarah Birau. “Ini kali pertama, semua kegiatan di pusatkan di satu titik, selain festival Sungai Kayan yang berlangsung pada 6–8 Oktober,” ujar Syarwani, Sabtu, (30/08/25).

Rangkaian Birau tahun ini dipenuhi agenda budaya, di antaranya lomba musik daerah tingkat pelajar, lomba tari pesisir dan pedalaman, lomba busana wastra, hingga festival kuliner tradisional yang menampilkan makanan khas dari 74 desa di Bulungan.

Tak hanya itu, ada juga lomba mewarnai inklusi tingkat PAUD, difabel show, lomba menyumpit, lomba gasing, serta pawai budaya. Pawai akan diikuti pelajar, organisasi masyarakat, perusahaan, OPD, hingga perwakilan kecamatan.

Festival Sungai Kayan tetap jadi magnet utama dengan balap perahu panjang dan prosesi sakral biduk bebandung.

Untuk tahun ini, pawai budaya hanya dilakukan dengan berjalan kaki. Rute dimulai dari Jalan Ahmad Yani dan berakhir di Tugu Cinta Damai. “Tahun ini tidak ada pawai kendaraan, hanya pawai budaya jalan kaki sehingga rutenya tidak terlalu jauh,” jelas Syarwani.

Bupati Syarwani menegaskan acara puncak Birau Bulungan seharusnya jatuh pada 12 Oktober 2025, namun demi menghargai masyarakat nasrani yang beribadah pada hari Minggu, maka upacara dipindah ke Senin, 13 Oktober 2025.

Tema Birau 2025 adalah “Bulungan Berdaulat, Unggul dan Berkelanjutan.” Acara puncak bakal menampilkan tarian massal kolaborasi Dayak, Tidung, dan Bulungan dengan 400 penari. Uniknya, koreografi tarian akan membentuk angka 65 dan 235 sebagai simbol peringatan HUT Bulungan dan Tanjung Selor.

Selain pertunjukan budaya, Birau juga akan menghadirkan stand inovasi desa dari 74 desa, stand OPD, serta sekitar 130 stand UMKM. “Semua desa wajib ikut upacara hari puncak Birau termasuk paguyuban dan sekolah, dengan mengenakan baju adat nusantara,” tambah Syarwani.

Dengan rangkaian agenda yang semakin inklusif—mulai dari anak PAUD, difabel, hingga masyarakat umum—Birau Bulungan 2025 diyakini bakal menjadi pesta rakyat terbesar sekaligus ikon budaya Kalimantan Utara. (**)

Tinggalkan Balasan