NUNUKAN, Kaltaraaktual.com- Masuk dalam rangkaian Hari Ulang Tahun (HUT) Kabupaten Nunukan ke-25, Persiapan Festival Iraw Tidung Borneo Bersatu ke III sudah mencapai 90 persen. Berdasarkan laporan kordinator Lembaga Adat Tidung Kabupaten Nunukan, hasil penyebaran undangan serta bantuan dana telah terealisasi.
“Persiapan kami sudah mencapai 90 persen tinggal finishing seluruh persiapan kita, karena ini tinggal dua hari jadi persiapan kita tidak ada alasan, harus siap,” kata Sura’i, Kamis, (18/07/24).
Sambung dia, para tamu undangan dari beberapa daerah dan negara sudah terkonfirmasi mereka siap datang meramaikan Iraw Borneo Bersatu III.
“Dari Tarakan melalui jalur kapal Ferry itu sudah berangkat ke Nunukan sebanyak 120 orang, itu dari Mamburungan, Juata, Selumit dan Karungan,”sebut Sura’i.
Sementara yang tiga negara, kata Sura’i dari Filipina, Brunei Darussalam dan Malaysia akan hadir.
“Alhamdulillah semua hadir dan khusus dari Malaysia yang hadir bukan hanya dari Malaysia bagian Sabah saja seperti Tawau, Sandakan, Kalabakan, Sampurna, Lahad Datu, tetapi Malaysia bagian Serawak juga akan hadir Kuhcing dan Sibu, lalu dari Semenanjun, Johor, Perlis dan Selangor tahun ini bertambah lagi tamu kita. Tahun lalu sebanyak 1.800 tamu, tahun ini kita prediksi sebanyak 2.500 lebih,”ujar Sura’i.
Dia menambahkan untuk tamu nantinya akan dilayani seperti Iraw tahun lalu, dimana salah satu tujuannya adalah mempersatukan suku Tidung di yang berada di empat negara serumpun, maka perlakuannya tetap di pemondokan di rumah penduduk supaya silaturahminya berjalan dengan baik.
“Karena rumah kita tidak bertambah dan tamu kita bertambah dua kali lipat, maka kita memasang bantuan tenda dari BPBD, Brimob, Kotis dan Kodim, jadi bantuan tenda layak untuk dihuni untuk tamu anak anak muda, sementara untuk perempuan dan anak-anak nanti di rumah warga,” jelas Sura’i.
Berkaitan dengan kegiatan Iraw, Sura’i menjelaskan pihaknya akan bersama seluruh suku yang ada di Nunukan untuk sama sama menampilkan pakaian adat dalam kegiatan karnaval budaya pakaian khas daerah.
“Ini yang terbaru dan nanti kita mengunakan pakaian daerah masing masing menempuh jarak tiga kilo meter dari Pelabuhan Tunon Taka hingga Liem Hie Djung (Tana merah). Lalu kita nanti ada ritual pasak Padau yaitu nanti ada perahu tetapi di darat nanti ada pejabat kita naik dan di ritual itu ada mantra mantra, siapapun yang naik di atas perahu itu akan selamat, sukses dengan segala cita-citanya,”terangnya.
Untuk diketahui, Iraw merupakan bahasa Tidung yang berarti Pesta Rakyat, seperti yang kita akan laksanakan ini.
“Iraw ini bahasa Tidung nya pesta rakyat, kalau di Tenggarong disebut Erauw, di Bulungan Biraw dan kalau di Tidung Iraw meski beda penyebutan tetapi maksud nya sama,” pungkasnya. (otv/pk)