NUNUKAN KRAYAN, Kaltaraaktual.com- Krayan Hulu, Kalimantan Utara – Masyarakat Adat Krayan Hulu melakukan demonstrasi di depan Kantor Pemerintah Kecamatan Krayan Selatan, ratusan masyarakat adat Krayan Hulu ikut dalam unjuk rasa aksi damai tersebut. Mereka menuntut perhatian serius dari pemerintah pusat terhadap pembangunan infrastruktur di perbatasan Krayan, yang mereka sebut sebagai Garda Depan NKRI.
Dalam demonstrasi tersebut, masyarakat Adat Krayan Hulu membawa spanduk dengan tulisan “Garuda di Dadaku, Malaysia di Perutku!” yang merupakan simbol perasaan mereka yang merasa lebih dekat dengan Malaysia daripada dengan Pemerintah Pusat di Jakarta. saat aksi pada kamis (27/02/25).
Menurut salah seorang tokoh masyarakat, Lewi G. Paru, ( Dewan Adat) dalam orasinya menegaskan, “NKRI sudah lama merdeka, tetapi kami sebagai warga perbatasan belum benar-benar merasakan kemerdekaan itu.” kata Lewi G. Paru (Dewan Adat).
Sementara itu, Kepala Adat Besar Krayan Hulu, Yasan Paren, menyampaikan enam tuntutan masyarakat adat Krayan Hulu, di antaranya: Pertama, Pengaspalan jalan lingkar Krayan untuk memperlancar akses transportasi, Kedua, Pencabutan moratorium pemekaran Daerah Otonomi Baru (DOB) Krayan, agar wilayah ini bisa berkembang seperti provinsi dan daerah lain di Indonesia.
“Kami merasa bahwa Pemerintah Pusat telah mengabaikan kami. Jalan-jalan di sini rusak, sekolah-sekolah tidak memadai, dan fasilitas kesehatan sangat tidak memadai. Kami merasa lebih dekat dengan Malaysia daripada dengan Pemerintah Pusat,” kata Yasan Paren.
Masyarakat Adat Krayan Hulu menuntut Pemerintah Pusat untuk segera membangun infrastruktur di wilayah mereka, termasuk jalan-jalan, sekolah-sekolah, dan fasilitas kesehatan.
“Kami berharap bahwa Pemerintah Pusat dapat memperhatikan kami dan membangun infrastruktur di sini. Kami tidak ingin lagi merasa terisolasi dan tidak terhubung dengan Pemerintah Pusat,” tambah yasan paren.
Demonstrasi ini diikuti oleh ratusan masyarakat Adat Krayan Hulu dan berlangsung secara damai. (red/bnj)