Rakor Evaluasi Pendapatan dan Retribusi Daerah, Perkuat Kolaborasi Lintas Sektoral

TANJUNG SELOR, Kaltaraaktual.com- Pemerintah Kabupaten Bulungan melalui Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) menggelar Rapat Koordinasi Evaluasi Pendapatan dan Retribusi Daerah pada Selasa (22/7), bertempat di Gedung Tenguyun, Kantor Bupati Bulungan. Kegiatan ini dihadiri jajaran Forkopimda, camat, kepala desa, perwakilan perangkat daerah, serta unsur perbankan dan lembaga terkait.

Rakor ini bertujuan mengoptimalkan pemungutan serta menggali potensi pajak dan retribusi daerah sebagai sumber utama pendapatan asli daerah (PAD).

“Agenda Utama meliputi evaluasi capaian realisasi pendapatan serta strategi intensifikasi dan ekstensifikasi potensi penerimaan daerah,” ujar Bupati Bulungan.

Bupati Bulungan Syarwani, menekankan pentingnya peran pendapatan daerah dalam mendukung pembiayaan pembangunan, terlebih di tengah ketergantungan yang masih tinggi terhadap dana transfer dari pemerintah pusat.

“Potensi pajak dan retribusi kita masih belum tergarap optimal. Kuncinya ada pada data. Tanpa data yang akurat dan terkini, kita sulit menagih hak kita,” katanya Syarwani.

Syarwani secara khusus menyoroti pentingnya transparansi data pelanggan listrik dari PLN yang berkaitan dengan Pajak Penerangan Jalan (PPJ), serta perlunya pendataan ulang berbasis RT untuk wilayah Tanjung Selor sebagai pilot project optimalisasi penerimaan.

“Kita minta camat dan lurah, dibantu RT, Untuk mendata rumah tangga yang memiliki sambungan listrik. Kita yakin ada ketimpangan antara realisasi PPJ dan konsumsi riil di lapangan,” lanjutnya.

Bupati juga menyinggung potensi penerimaan dari kendaraan bermotor dan alat berat (PKB dan BBNKB), sektor reklame digital, hingga retribusi sampah yang dinilainya belum mencerminkan keadilan ekonomi.

“Tidak adil jika tarif retribusi sampah rumah tangga disamakan dengan pelaku usaha besar. Kita perlu klasterisasi tarif agar lebih proporsional dan bisa menambah PAD,” tegasnya.

Selain itu, Bupati juga mendorong pemanfaatan aset daerah dan kerja sama operasional (KSO) dengan sektor swasta untuk pemanfaatan ruang iklan, serta menyinggung peluang dari sektor walet dan kegiatan pertambakan yang saat ini masih terkendala pada data produksi dan izin usaha.

“Kita jangan hanya menunggu, tapi harus menjemput potensi. Saya minta kita semua mulai dari sekarang menyusun langkah inovatif untuk mengejar target pendapatan semester kedua,” ujarnya, seraya mengingatkan bahwa sejumlah perangkat daerah masih mencatatkan realisasi pendapatan di bawah 50 persen.

Bupati Syarwani mengajak seluruh perangkat daerah untuk memperkuat kolaborasi lintas sektor demi membangun ekosistem pendapatan daerah yang sehat, berkelanjutan, dan berpihak pada kemajuan daerah. (prokompim)

Tinggalkan Balasan