TANJUNG SELOR, Kaltaraaktual.com- Lagi-lagi ada masalah pendidikan di Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara (Kaltara), diduga selain ada masalah temuan yang rugikan negara ratusan juta rupiah Sekolah Dasar Negeri (SDN) 010 Siandau di Desa Liagu, Kecamatan Sekatak yang menjadi sorotan. Adalagi satu Sekolah Dasar Negeri (SDN) yakni SDN 008 Tanjung Palas Barat, juga mengalami nasib kurang lebih tragis hingga tutup dan tak difungsikan lagi.
Berdasarkan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Bulungan Tahun 2023 oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI, penutupan sekolah tersebut tercatat dalam dalam laporan BPK. SDN 008 memiliki aset Barang Milik Daerah (BMD) berupa tanah dan bangunan senilai Rp2,59 miliar. Namun seluruh aset tersebut kini tidak dimanfaatkan lagi, meski dalam kondisi fisik yang masih baik.
Salah seorang warga sekitar yang enggan disebutkan namanya, memberikan informasi menyebutkan bahwa penutupan sekolah ini disebabkan oleh minimnya jumlah murid serta keterbatasan tenaga pengajar.
“Jumlah gurunya sangat sedikit, muridnya juga hampir tidak ada. Lama-lama ditutup juga,” ujarnya, belum lama ini (07/25).
Sorotan serupa terjadi di SDN 010 Siandau. Bangunan sekolah di pesisir itu sebenarnya masih layak digunakan, namun sudah tidak menjalankan kegiatan belajar mengajar sejak tahun 2018. Tidak adanya guru tetap yang bertugas menjadi penyebab utama sekolah itu terhenti operasionalnya.
Imbas dari sekolah tutup dan ada dugaan temuan BPK tersebut dirasakan anak-anak yang ingin bersekolah di wilayah pesisir karena tidak lagi memiliki akses pendidikan dasar, apalagi harus naik ketinting ke desa seberang.
“Banyak anak-anak kami di sini yang akhirnya putus sekolah,” kata Ketua RT setempat dalam laporan media pada 2022 lalu.
Menurut informasi yang dihimpun, SDN 010 Siandau hanya memiliki satu orang siswa kelas VI, sebelum akhirnya benar-benar tidak lagi beroperasi. Menurut warga, sebagian besar orang tua terpaksa menyekolahkan anak-anak mereka ke Tarakan, meskipun harus menanggung beban biaya dan menempuh perjalanan yang cukup jauh.
Sempat ada kepala sekolah dan satu orang guru PNS yang ditugaskan, namun karena ketiadaan rumah dinas dan minimnya jumlah murid, guru-guru tersebut tidak bertahan lama.
Terpisah, saat dikonfimasi beberapa hari lalu melalu pesan singkat Kepala Dinas Pendidikan Bulungan mengatakan akan mengkonfirmasi di bagian aset terlebih dahulu.(gs/*red)