Skema Bupati Laura Selesaikan Utang Tahun 2011-2016

NUNUKAN, Kaltaraaktual.com- Bupati Nunukan dua periode, 2016-2024, Hj Asmin Laura Hafid, menyampaikan walaupun ada berbagai hambatan dan tantangan dirinya terus berjuang menyelesaikan tugas-tugasnya sebagai seorang kepala daerah.

“Tentu ada hambatan dan tantangan dalam dua periode masa kepemimpinan saya. Kondisi geografis kabupaten Nunukan berdiri dari pulau, daratan, dan dataran tinggi menjadi tantangan tersendiri dalam menjalankan pembangunan,” ujar Laura dalam rapat paripurna HUT Kabupaten Nunukan ke-25, (12/10/24).

Tantangan Laura menyelesaikan utang pemerintah periode 2011-2016

Hutang pada periode pemerintahan tahun 2011-2016 sebesar 447,4 miliar dan yang sudah diselesaikan sampai saat ini sebesar 293, 24 miliar.  Sementara sisanya sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) nomor 55 tahun 2024 akan diselesaikan hingga tahun anggaran 2025, khususnya yang terkait dengan transfer Dana Bagi Hasil-Dana Reboisasi (DBH-DR).

Hal lain yang menjadi tantangan adalah APBD yang cenderung menurun akibat adanya penyesuaian perimbangan keuangan daerah, konsekuensi penurunan APBD akibat pemekaran provinsi dari Kalimantan Timur ke Provinsi Kalimantan Utara, Refocusing anggaran akibat pandemi COVID 19 dan keterbatasan kewenangan pemerintah dalam. Undang-undang 23 tahun 2014 tentang pemerintah daerah.

“Sehingga akselarasi pembangunan di daerah tidak dapat terlaksana dengan maksimal,” bebernya.

Meski begitu, Bupati perempuan pertama di Kalimantan Utara ini, menyampaikan bahwa dalam pembangunan ke depan semakin kompleks.

“Namun saya mengajak seluruh komponen dan lapisan masyarakat untuk dapat terus merawat kebersamaan dan melanjutkan pembangunan kabupaten Nunukan yang lebih maju menuju Indonesia Emas tahun 2045. Itulah spirit yang ingin kita terus gelorakan,” imbuhnya.

Laura meyakini masyarakat bersama pemerintahan era dirinya selama ini memiliki satu tujuan untuk memajukan Kabupaten Nunukan walaupun itu semua berjalan step by step.

“Telah panjang perjalanan dilalui dalam pembangunan. Suka dan duka dengan berbagai dinamika. Pasang dan surut masing-masing dari seluruh komponen yang ada naik dari pemerintah z dunia usaha, usaha kecil, dan menengah serta seluruh lapisan masyarakat berbagai profesi telah berperan aktif dalam membangun kabupaten Nunukan. Semua mempunyai tujuan yang satu, Nunukan lebih maju,” yakinnya.

“Pada tokoh pejuang pendiri kabupaten Nunukan ini telah menyiratkan spirit tersebut dalam motto daerah kitaz Penekindi Debaya, bersama membangun daerah,” tutupnya.  (**)

 

x

Tinggalkan Balasan