TANJUNG SELOR – Pertambangan dan Penggalian menjadi lapangan usaha yang paling dominan memberikan kontribusi dalam struktur ekonomi 4 kabupaten di Kalimantan Utara yaitu Kabupaten Nunukan, Kabupaten Bulungan, Kabupaten Malinau dan Kabupaten Tana Tidung.
Kabupaten Malinau merupakan daerah dengan kontribusi lapangan usaha pertambangan dan penggalian terbesar dalam struktur ekonominya yaitu mencapai 49,36 persen. Daerah berikutnya adalah Kabupaten Nunukan di mana kontribusi lapangan usaha pertambangan dan penggalian mencapai 48,04 persen. Kabupaten Tana Tidung ada di peringkat ke tiga dengan peran pertambangan dan penggalian sebesar 31,21 persen. Sedangkan untuk Kabupaten Bulungan, lapangan usaha pertambangan dan penggalian memiliki peran dalam struktur ekonominya sebesar 28,82 persen.
Berbeda dengan 4 kabupaten yang struktur ekonominya masih didominasi oleh lapangan usaha pertambangan dan penggalian, struktur ekonomi Kota Tarakan lebih banyak ditopang oleh lapangan usaha perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan motor yang kontribusinya mencapai 21,62 persen. Lapangan usaha berikutnya yang berperan dalam struktur ekonomi Kota Tarakan adalah konstruksi dengan nilai 16,12 persen serta transportasi dan pergudangan dengan sumbangsih 14,42 persen. Perbedaan struktur ekonomi Kota Tarakan dengan 4 kabupaten lainnya disebabkan karena kondisi sumber daya alamnya yang tidak sama sehingga Tarakan lebih fokus sebagai kota perdagangan dan jasa.
Lapangan usaha lainnya yang berperan besar dalam struktur ekonomi 4 kabupaten di Kaltara adalah pertanian, kehutanan dan perikanan. Di Kabupaten Tana Tidung, kontribusi pertanian, kehutanan dan perikanan mencapai 31,20 persen. Untuk Kabupaten Nunukan kontribusi lapangan usaha ini mencapai 21,69 persen, di Bulungan mencapai 15,76 persen dan di Malinau mencapai 11,46 persen.
Lapangan usaha berikutnya yang masuk dalam tiga besar adalah konstruksi di mana untuk Kabupaten Tana Tidung perannya mencapai 16,52 persen, Kabupaten Malinau sebesar 15,61 persen dan di Kabupaten Nunukan lapangan usaha konstruksi memberikan andil sebesar 7,03 persen.* Ton.