TARAKAN, Kaltaraaktual.com- Forum Keluarga Mahasiswa Dayak Agabag (FKMDA) Tarakan melaksanakan Musyawarah Besar (Mubes) ke-XIII dengan tema “Pengaruh Pemekaran Kabudaya Terhadap Ekonomi Sosial dan Politik Provinsi Kaltara”. Kegiatan tersebut dilaksanakan di gedung Aula (BLK) Disnaker Kp. 6 Tarakan, Sabtu pagi (15/3).
Kegiatan Mubes tersebut dibuka langsung Wakil Bupati Nunukan, yang juga tokoh masyarakat Dayak Agabag, Hermanus, S Sos yang ditandai dengan pemukulan Gong. Kegiatan ini dirangkai dengan diskusi publik.
Wakil Bupati Nunukan Hermanus dalam kesempatan sambutannya mengharapkan agar semua kegiatan yang dilaksanakan ini untuk mewujudkan daerah otonomi baru.
“Kabudaya selalu menggelora dalam dada kita semua, masyarakat Dayak Agabag. Dari berbagai pertimbangan yang ada, mulai dari luas wilayah, jumlah penduduk, hingga sumber daya alam yang melimpah maka pembentukan Kabudaya sebetulnya hanya tinggal menunggu waktu,” ungkap Hermanus.
Lanjut disampaikan Kabudaya kita harapkan mampu membuat masyarakat kita menjadi lebih maju dan sejahtera pelayanan kepada masyarakat menjadi lebih cepat, dan kita mampu mengelola dan memanfaatkan kekayaan alam yang kita miliki secara Arif dan bijak,” ucap Wabup.
Lanjut Hermanus menyampaikan evaluasi dan konsolidasi merupakan satu tahapan yang tidak mungkin dihindari dalam setiap organisasi baik di organisasi formal maupun nonformal. Sebuah organisasi yang tidak pernah dievaluasi, dan jarang melakukan konsolidasi, dipastikan akan mengalami stagnasi dan cenderung rapuh. mungkin terlihat kokoh dan solid dari luar, tetapi sebetulnya lemah dan keropos di dalamnya.
“Maka untuk bisa membangun sebuah organisasi yang sehat, dinamis dan solid tidak ada jalan lain, semua agenda organisasi yang telah disepakati harus mampu dijalankan secara konsisten dan sungguh-sungguh. Untuk itu, saya atas nama pemerintah Kabupaten Nunukan menyambut baik pelaksanaan musyawarah besar forum keluarga mahasiswa daya Agabag Tarakan ke XIII tahun 2025 ini,” tambahnya.
Lanjut dikatakan Pemerintah berharap Mubes kali ini akan menjadi sarana untuk memperkuat solidaritas melakukan evaluasi, dan sekaligus memantapkan agenda-agenda organisasi di masa-masa mendatang.
“Mubes ini harus bisa menjadi wadah yang terbuka agar mampu menampung setiap ide, gagasan, saran bahkan kritik dari setiap anggota tanpa terkecuali. Dinamika dan perbedaan pandangan yang mungkin akan muncul dalam Mubes ini hendaknya selalu disikapi secara dewasa,” pinta Hermanus.
Lanjut disampaikan kita tentu tidak berharap, terbentuknya Kabudaya tidak mampu membawa perubahan apapun. Masyarakat kita tetap miskin dan tertinggal, pelayanan kepada masyarakat tidak pernah meningkat dan kita hanya tetap menjadi penonton.
“Agar semua kekhawatiran tersebut tidak terjadi, maka sebelum daerah otonomi baru tersebut bisa terbentuk, perlu disiapkan sumber daya manusia yang cerdas, unggul dan profesional untuk menyongsong terbentuknya Kabudaya,” ungkapnya lebih lanjut.
Lebih jauh Hermanus menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Forum Keluarga Mahasiswa Dayak Agabag Tarakan yang memiliki kepedulian terhadap penyiapan SDM di Kabudaya.
“Kepekaan dan kepedulian untuk memikirkan Kabudaya, sesuai dengan tema yaitu; Peran Forum Keluarga Mahasiswa Dayak Agabag Tarakan dalam pengembangan Kabudaya,” menunjukkan adanya harapan yang besar bahwa mimpi-mimpi kita akan menjadi kenyataan. kepekaan dan kepedulian ini juga menjadi bukti bahwa masih banyak pekerjaan rumah yang harus disiapkan sebelum Kabudaya menjadi kenyataan,” tambahnya lagi.
Lanjut dikatakan dirinya “mengaku bangga memiliki kepekaan dan kepedulian para mahasiswa ini, karena memang para mahasiswa lah yang akan menerima tongkat estafet dari perjuangan ini.
“Saya yakin, sebagai kalangan intelektual yang selalu berpikir kritis adik-adik mahasiswa akan mampu menjadi solusi atas persoalan-persoalan yang ada di tengah masyarakat, terutama masyarakat kebudayaan,” tutup Wabup.
‘Charles sebagai Penasihat FKMDA Tarakan dalam sambutannya berharap melalui mubes ini terpilih pengurus yang dapat mempertahankan eksistensi FKMDA di Tarakan.
FKMDA merupakan wadah mahasiswa Dayak Agabag di Tarakan untuk menyalurkan aspirasinya. Jumlah mahasiswa Dayak Agabag mencapai 200 orang yang tersebar di sejumlah perguruan tinggi.
“Semoga FKMDA Tarakan lebih sukses eksistensinya di Tarakan dan lebih mengutamakan kebersamaan dan budaya pendidikan,”Harapan Charles.
Dalam kegiatan ini tampak turut hadir Anggota DPRD Provisi Kaltara, Anto Bolokot, akademisi yang juga tokoh pemekaran Kaltara, Dr. Ismit Mado S.T, M.T serta pengurus Yayasan SBK, Joko Supriyadi, S.T, M.T. (pin/tus/prokompim)