BI: Menjaga Rupiah, Menguatkan Kedaulatan Ekonomi di Perbatasan

NUNUKAN, Kaltaraaktual.com – Bank Indonesia (BI) terus menunjukkan komitmennya menjaga kedaulatan Rupiah hingga ke wilayah perbatasan. Melalui program Ekspedisi Rupiah Berdaulat (ERB), Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Utara (KPw BI Kaltara) melaksanakan serangkaian kegiatan di Krayan, Kabupaten Nunukan, pada 12–14 Agustus 2025.

Deputi Kepala Perwakilan BI Kaltara, Seno Indarto, yang memimpin tim ekspedisi, menegaskan tujuan utama kegiatan ini adalah memastikan masyarakat di perbatasan tetap mendapatkan uang Rupiah layak edar, akses pangan terjangkau, sekaligus literasi ekonomi yang lebih baik.

Kas Keliling: Tukar Uang Lusuh Jadi Rupiah Layak Edar

Dalam layanan kas keliling, warga Krayan berkesempatan menukar Uang Tidak Layak Edar (UTLE) dengan Rupiah baru. Selain melalui tim BI, masyarakat juga bisa menukar uang di BPD Kaltimtara KCP Krayan sebagai mitra BI. Kehadiran layanan ini disambut antusias pedagang dan warga di dataran tinggi Krayan yang berbatasan langsung dengan Malaysia.

“Komitmen kami adalah memastikan Rupiah layak edar tetap menjadi satu-satunya alat transaksi sah di perbatasan,” tegas Seno.

Gerakan Pangan Murah: 400 Kg Bahan Pokok Ludes

Bersinergi dengan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Nunukan, BI menghadirkan Gerakan Pangan Murah (GPM) di depan Balai Pertemuan Umum (BPU) Krayan Barat. Berbagai bahan pokok seperti minyak goreng, telur, tepung, kopi, bawang, hingga cabai dijual dengan harga terjangkau.

Tak butuh waktu lama, 400 kilogram bahan pangan yang disediakan langsung ludes diborong warga.

Betty Marcelina Simatupang (42), warga Krayan, mengaku terbantu dengan kegiatan ini. “Terima kasih sekali ada pangan murah. Harganya jauh lebih rendah dibanding pasaran di sini,” ujarnya.

Sementara itu, Wiwin Indrayanti, Kabid DPKP Nunukan, mengapresiasi dukungan BI. “Fasilitas distribusi pangan yang diberikan BI sangat membantu, mengingat tantangan besar wilayah kita yang dipisahkan sungai, laut, dan gunung,” jelasnya.

Edukasi Cinta, Bangga, Paham Rupiah & QRIS

Kegiatan edukasi Cinta Bangga Paham (CBP) Rupiah, QRIS, serta perlindungan konsumen juga digelar. Sekitar 150 peserta terdiri dari camat, kepala desa, tokoh masyarakat, dan pelajar hadir dalam kegiatan tersebut.

Selain memperkuat pemahaman Rupiah sebagai simbol kedaulatan, peserta diperkenalkan dengan QRIS sebagai sarana pembayaran digital yang cepat, murah, dan aman.

“Edukasi seperti ini sangat penting, apalagi akses informasi kami terbatas. Kehadiran BI sangat berarti,” ungkap salah satu tokoh masyarakat Krayan.

BI Literasi: Perpustakaan Digital untuk Generasi Perbatasan

Tak hanya soal uang dan pangan, BI Kaltara juga menanamkan investasi jangka panjang lewat BI Literasi di SDN 004 Krayan Barat. Siswa diperkenalkan dengan perpustakaan digital Ibi Library, buku bacaan cetak, hingga pembacaan puisi berjudul Rupiah dalam Diksi.

Plh Kepala Sekolah, Murdani, menyampaikan apresiasi mendalam.

“Perhatian BI terhadap pendidikan di perbatasan sangat luar biasa. Perpustakaan digital ini akan kami manfaatkan sebaik-baiknya,” tuturnya.

Rupiah Berdaulat di Perbatasan

Melalui Ekspedisi Rupiah Berdaulat, Bank Indonesia menunjukkan peran strategisnya tak hanya menjaga stabilitas Rupiah, tetapi juga memperkuat kedaulatan ekonomi, memastikan keterjangkauan pangan, serta memperluas literasi masyarakat di daerah 3T (terdepan, terluar, terpencil).

“Harapan kami, masyarakat di perbatasan tetap merasakan manfaat nyata kehadiran Bank Indonesia,” tutup Seno. (*red)

Tinggalkan Balasan