APBD Tak Terganggu, Ekonomi Rakyat Jalan! Intip Persiapan HUT Malinau dan Kesuksesan HUT Gunung Mas

MALINAU, Kaltaraaktual.com– Walaupun Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) sebelumnya telah menghimbau agar daerah lebih selektif menggunakan APBD, terutama untuk kegiatan seremonial seperti HUT daerah. Anggaran pemerintah diharapkan lebih fokus pada program prioritas pelayanan dasar masyarakat.

Namun demikian, kesuksesan perayaan di sejumlah daerah membuktikan bahwa HUT tetap bisa digelar meriah tanpa harus mengandalkan dana utama APBD sepenuhnya.

Malinau: Irau Budaya, UMKM, dan Kerukunan Antar Umat Beragama

Hal serupa ditunjukkan oleh Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara, yang dipimpin Bupati Wempi W. Mawa. Dalam persiapan rangkaian HUT tahun 2025, Malinau menggelar Irau, festival budaya yang menjadi ikon daerah.

Pelibatan 583 pelaku UMKM yang siap memamerkan produk unggulan daerah. Menurut Sekda Malinau Dr. Ernes Silvanus, partisipasi UMKM terbukti mampu menggerakkan roda ekonomi masyarakat setiap kali Irau digelar.

Fasilitas gratis: pemerintah daerah tidak menarik retribusi stand dan bahkan memberikan fasilitas listrik tanpa biaya, demi mendorong pelaku usaha kecil semakin berkembang.

Pagelaran budaya lintas etnis: terdapat 11 etnis asli Malinau serta 15 paguyuban dari berbagai daerah. Setiap hari, masing-masing komunitas mendapat kesempatan menampilkan seni dan budaya dengan tarian adat, upacara tradisional, hingga lomba khas daerah seperti menyumpit, kicau burung, dan panjat pinang akan menyemarakkan perhelatan ini.

Musisi lokal ikut tampil bersama seniman daerah lain, memberi ruang bagi kreativitas generasi muda.

Simbol kerukunan antarumat beragama: pada 23 Oktober, tokoh agama lintas iman akan tampil di satu panggung, antara lain Ustaz Das’at Latif, Pendeta Marcel, serta perwakilan dari Katolik, Budha, dan Hindu.

Tak kalah menariknya, untuk menghadirkan hiburan rakyat Malinau tahun 2025, juga bakal mendatangkan tiga artis ibu kota tanpa memakai APBD, melainkan melalui justru didukung pihak ketiga dan sponsor, hal ini yang tentunya dinantikan oleh masyarakat Malinau dan Kalimantan Utara yang mendambakan hiburan rakyat di daerah dengan penuh keseimbangan.

“Semoga pola seperti ini menjadi motivasi bagi daerah lain. HUT bukan hanya perayaan, tapi momentum membangun ekonomi, budaya, dan kebersamaan,” ujar Sekda Malinau, Ernes Silvanus belum lama ini, (09/25).

Bupati Malinau melalui Sekda Ernes Silvanus juga sebelumnya telah mengingatkan agar perayaan tetap mengedepankan kesederhanaan dan substansi budaya, bukan sekedar hanya kemewahan semata.

“Irau merupakan festival budaya yang dipersiapkan matang sejak jauh hari. Kami jaga agar tidak terlihat berlebihan tapi sanggup melaksanakan dengan melihat efisiensi namun tetap menjadi perayaan bersama masyarakat yang penuh makna,” tambah Ernes.

Termasuk Perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-23 Kabupaten Gunung Mas tahun 2025 sukses digelar dengan rangkaian kegiatan yang meriah sekaligus bermanfaat. Mulai dari upacara resmi, pawai budaya, festival seni, pameran pembangunan, hingga malam hiburan rakyat yang menghadirkan artis nasional Anji dan beberapa artis dangdut, seluruh kegiatan berjalan lancar dan disambut antusias masyarakat.

Tak hanya sekadar seremonial, perayaan ini juga menjadi wahana penggerak ekonomi lokal. Pameran pembangunan dan promosi produk UMKM berdaya saing membuka peluang pasar baru, sementara festival budaya dan pertunjukan seni meneguhkan identitas kultural Gunung Mas.

Perayaan HUT dua Kabupaten seperti Malinau dan Gunung Mas bisa menjadi motor penggerak ekonomi, panggung budaya, dan sarana memperkuat persatuan. Dengan kolaborasi pemerintah, masyarakat, dan swasta, HUT daerah mampu berjalan efisien, transparan, dan berdampak luas khususnya bagi perputaran ekonomi daerah dan masyarakat. (**)

Tinggalkan Balasan