SAMARINDA, Kaltaraaktual.com- Barisan Laskar Pemuda Kalimantan (BARAKATAN) sebagai organisasi kepemudaan yang berkomitmen menjaga keharmonisan, keamanan, dan kearifan lokal di wilayah Kalimantan, khususnya Kalimantan Timur (Kaltim), menyatakan sikap tegas menolak kehadiran dan aktivitas organisasi GRIB (Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu) di wilayah Kalimantan Timur.
Dewan Pembina BARAKATAN, Dr. Erick Karunia, S.E., M.M mengatakan, kehadiran GRIB di Kaltim berpotensi menjadi konflik sosial. “Kami menilai keberadaan GRIB dapat memicu gesekan horizontal antar warga dan organisasi lokal yang selama ini telah menjalin hubungan harmonis dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika,” ujarnya. Kamis, (24/04/25).
Menurut Erick, kehadiran organisasi GRIB tidak sejalan dengan Nilai lokal Kalimantan yang memiliki nilai-nilai adat, budaya, dan kearifan lokal yang harus dijaga.
“Kehadiran organisasi luar yang tidak memahami nilai-nilai ini berpotensi merusak tatanan sosial yang telah terbangun. Ini juga untuk menjaga stabilitas daerah. Kami menginginkan Kaltim tetap menjadi wilayah yang damai, aman, dan kondusif, terlebih dalam situasi pembangunan dan pemindahan ibu kota negara yang sedang berlangsung,” tuturnya.
Erick menilai, rekam jejak organisasi GRIB yang kurang baik sehingga patut diduga tidak akan memiliki kontribusi terhadap masyarakat lokal. “Kami mencermati bahwa GRIB memiliki rekam jejak yang patut dipertanyakan terkait kontribusi terhadap masyarakat, dan justru cenderung membawa keresahan. Untuk itu, kami menyampaikan seruan kepada a parat penegak hukum dan pemerintah daerah Kaltim agar tidak memberikan ruang bagi aktivitas GRIB di wilayah ini,” imbuhnya.
Untuk itu, BARAKATAN meminta agar seluruh elemen masyarakat Kalimantan untuk bersatu menjaga kedamaian dan menolak segala bentuk provokasi yang dapat memecah belah persatuan.
“Kami menegaskan bahwa sikap ini bukan bentuk intoleransi, namun panggilan moral untuk menjaga keharmonisan dan martabat Kalimantan sebagai tanah yang beradab dan berdaulat,” tukasnya. (ab/*red)