TIDENG PALE, Kaltaraaktual.com- Bupati Tana Tidung (KTT) Ibrahim Ali meninjau langsung progres pembangunan gedung Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) Kementerian Kesehatan di RSUD Akhmad Berahim, Rabu (05/11/25). Proyek yang menelan anggaran sekitar Rp160 miliar itu kini memasuki tahap konstruksi dengan capaian sekitar 61 persen.
“Alhamdulillah, progres pembangunan telah mencapai 61 persen, dan saya berharap dapat rampung sebelum kontrak berakhir pada Desember 2025,” kata Ibrahim Ali saat ditemui di lokasi.
Ia menyampaikan apresiasi kepada Presiden Prabowo Subianto dan Menteri Kesehatan atas komitmen membangun fasilitas kesehatan di daerah perbatasan. Menurutnya, dukungan pusat menjadi dorongan penting untuk mempercepat akses pelayanan kesehatan di Tana Tidung.
“Terima kasih kepada Bapak Presiden Prabowo Subianto dan Menteri Kesehatan untuk perhatian besar terhadap pembangunan fasilitas kesehatan di Kabupaten Tana Tidung,” ucapnya.
Ibrahim menyebut Tana Tidung termasuk satu dari sedikit daerah yang berkesempatan mendapatkan pembangunan rumah sakit PHTC. Selain gedung utama, fasilitas penunjang akan menyusul agar standar operasional terpenuhi.
“Atas nama masyarakat Tana Tidung, saya bersyukur daerah kita menjadi salah satu yang terpilih dalam program pembangunan rumah sakit PHTC, dengan nilai anggaran sekitar Rp160 miliar, di luar sarana dan prasarana pendukung,” ujarnya.
Meski proses pembangunan berjalan sesuai target, Ibrahim menilai tantangan ke depan adalah ketersediaan tenaga kesehatan. Ia menegaskan pentingnya penguatan SDM agar rumah sakit dapat beroperasi maksimal dan ditingkatkan statusnya menjadi Rumah Sakit Tipe C.
“Tantangan kita adalah mempersiapkan SDM seperti tenaga kesehatan, agar operasional rumah sakit ini berjalan optimal dan mampu naik status menjadi RS Tipe C,” kata Ibrahim.
Pembangunan PHTC RSUD Akhmad Berahim diharapkan menjadi tonggak peningkatan layanan kesehatan di wilayah yang berbatasan langsung dengan Malaysia itu. Pemerintah Kabupaten Tana Tidung menargetkan fasilitas tersebut dapat beroperasi penuh setelah penyelesaian konstruksi dan pengadaan SDM yang memadai. (**)











