NUNUKAN, Kaltaraaktual.com- Di sebuah kabupaten yang menjadi pintu terluar Republik, tekad politik mulai dirajut jauh sebelum tahun pemilihan tiba. H. Ladullah, Ketua Dewan Kehormatan DPRD Kalimantan Utara sekaligus Ketua Fraksi PKS, resmi mengumumkan langkah besarnya: bersiap maju sebagai calon anggota DPR RI pada Pemilu 2029.
Bukan sekadar deklarasi dini. Bagi Ladullah, yang tumbuh dan berpolitik dari tanah perbatasan Nunukan, keputusan ini adalah bagian dari strategi panjang memperjuangkan suara wilayah yang selama ini kerap terdengar sayup di pusat kekuasaan. “Meskipun Pileg 2029 masih beberapa tahun lagi, insya Allah semua harus dipersiapkan sejak dini,” ujarnya, menandakan tekad yang tak lagi setengah hati.
PKS, yang sejak beberapa tahun terakhir mendorong keterwakilan asli perbatasan, melihat Ladullah sebagai figur yang mewakili pengalaman nyata warga hinterland, mereka yang hidup berdampingan dengan batas negara dan beban ketertinggalan. Di beberapa titik pertemuan warga, nama Ladullah mulai dibicarakan bukan semata sebagai legislator daerah, tapi sebagai sosok yang dianggap memahami denyut perbatasan lebih dalam dibanding para politisi “pendatang” dari pusat.
Ia lugas menjelaskan mengapa perbatasan perlu mengirim wakilnya sendiri ke Senayan. “Jika kita selalu mengandalkan perwakilan dari luar, alokasi anggaran yang disalurkan seringkali tidak sesuai dengan kondisi aktual di perbatasan,” katanya, menyinggung problem klasik kebijakan yang turun tanpa melihat realitas lapangan.
Pengumuman dirinya untuk maju ke DPR RI disampaikan langsung di hadapan masyarakat Nunukan, sebuah panggung yang dipilih untuk menunjukkan bahwa keputusannya bukan sekadar agenda pribadi, melainkan komitmen publik. Bagi sebagian warga, langkah ini memberi harapan baru bahwa suara perbatasan tak hanya sekadar data statistik, tetapi bisa diartikulasikan oleh orang yang lahir dari tanah yang sama.
“Jika yang memperjuangkan aspirasi adalah orang yang mengetahui secara mendalam kondisi di sini, pastinya kebijakan dan bantuan yang diterima akan lebih sesuai dengan kebutuhan masyarakat Nunukan,” ujarnya. Ladullah, yang selama ini dikenal aktif turun ke kampung-kampung, kembali menegaskan bahwa keberpihakan harus dimulai dari kedekatan.
Dengan langkah ini, peta politik Kaltara mulai bergerak lebih awal. Dan dari perbatasan, satu nama kini bersiap menempuh jalan panjang menuju Senayan. (**)











