Kisah Haru Silet Open Up: Dari Jakarta ke Malinau, dari Yatim Piatu Jadi Anak Bupati

oleh
oleh
Tangkapan layar penampilan Silet Open Up di Festival IRAU Malinau ke-11 tahun 2025. Sumber: IG Siletopenup

MALINAU, Kaltaraaktual.com– Suaranya lembut, matanya berkaca-kaca saat mengenang malam itu, malam ulang tahunnya yang tak pernah ia duga akan mengubah hidupnya. Namanya Siprianus Bhuka, atau lebih dikenal dengan nama panggung Silet Open Up, seorang musisi asal Flores, Nusa Tenggara Timur, yang kini bisa dikatakan menjadikan bagian dari masyarakat Bumi Intimung sebutan nama lain dari Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara (Kaltara).

Di balik gaya santainya khas anak muda biasa yang ramah pada orang banyak, tersimpan kisah yang begitu menyentuh. “Saya tiba di Malinau pada 22 November 2024, dan hari itu juga saya ulang tahun,” ujarnya, Selasa malam (21/10/2025) saat menceritakan kisahnya seusai tampil beberapa waktu yang lalu di acara Festival IRAU Malinau.

“Saya datang untuk mengisi acara Bapak Bupati Wempi W Mawa dan Ibu Maylenty. Tiba-tiba mereka memberi saya kejutan ulang tahun. Ada kue, ada tawa, dan ada pelukan. Padahal saya ini bukan siapa-siapa,” tambahnya.

Silet terdiam sejenak, suaranya bergetar saat melanjutkan cerita. “Saya anak yatim piatu. Bapak saya meninggal tahun 2013, mama tahun 2019. Sejak itu saya jalan sendiri. Tapi malam itu, di Malinau, saya merasa seperti lahir kembali,” katanya.

Momen sederhana itu menjadi awal dari hubungan yang tak biasa. Tak lama setelah kejadian tersebut, Bupati Malinau, Wempi W Mawa dan istrinya Maylenty mengangkat Silet sebagai anak. “Bapak bilang, mulai sekarang kamu anak kami,” tuturnya dengan senyum haru. “Sejak itu saya ikut safari-safari ke Lore, Langap, Sungai Udang, Lombrang, Pulau Sapi, bahkan sampai ke Tanjung Selor. Saya tak lagi merasa sendiri,” imbuhnya.

Baginya, hubungan itu bukan soal status atau simbolik semata. “Mereka tidak melihat saya sebagai artis, tapi sebagai anak. Saya jadi seperti kakak bagi Aldrik, Geri, dan Alvin, anak-anak kandung bapak dan mama. Kalau sudah dianggap anak, ya semuanya dianggap anak. Mau makan, jalan, beli apa pun, selalu kami berempat. Dan saya Lahir di Malinau,” urainya.

Silet open up diam-diam datang ke Kabupaten Malinau, tentu cerita yang tak kalah hangat: sebuah kejutan kecil untuk sosok yang sudah ia anggap sebagai ayah sendiri, Bupati Malinau Wempi W Mawa.

“Saya datang diam-diam tanpa memberi tahu bapak dan mama (Ibu Maylenty). Mereka sama sekali tidak tahu kalau saya akan hadir. Begitu saya muncul, bapak langsung terkejut. Wajahnya penuh haru, kami saling berpelukan. Itu momen yang tidak akan saya lupakan,” terangnya.

Ketika ditanya apa arti Malinau baginya, Silet tersenyum lebar. “Saya merasa lahir di sini. Karena ulang tahun saya pertama yang dirayakan dengan penuh cinta terjadi di Malinau. Di sini saya menemukan rumah, menemukan keluarga,” ucapnya penuh haru.

Tahun 2025 menjadi puncak perjalanan kariernya. Lagunya ‘Tabola Bale’ viral di media sosial, terutama di TikTok, membuat namanya dikenal luas. Tapi di tengah sorotan, Silet tetap menjejak di bumi, mengingat kasih sayang yang ia temukan di tanah yang jauh dari kampung halamannya.

“Untuk bapak Wempi dan mama Maylenty, tidak ada pesan yang lebih indah selain terima kasih. Terima kasih karena sudah menjadikan saya bagian dari keluarga. Karena kasih sayang, saya tak merasa sendiri lagi,” pungkasnya. (**)