JAKARTA, Kaltaraaktual.com- Ketua Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) Hetifah Sjaifudian, meminta pemerintah Kabupaten Bulungan segera bersinergi dalam memperbaiki beberapa Sekolah Dasar (SD) yang kondisi plafonnya rusak, ruang belajar dibagi dua tidak layak ditempati pada proses pembelajaran siswa hingga ada sekolah dasar yang statusnya masih bersengketa lahan dengan warga. Menurutnya, perbaikan gedung sekolah, sengeketa lahan sekolah harus menjadi prioritas agar proses belajar mengajar dapat kembali berjalan normal.
“Kalau saya sih gini ya, pendidikan dasar adalah hak dari setiap warga. Jadi ini harus jadi prioritas dan pendidikan punya mandatory spending,” ujar Hetifah, Rabu malam, (16/07/25).
Ketua Komisi X DPR RI yang membidangi pendidikan ini geram atas penanganan dan penyelesaian dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bulungan yang terkesan lambat menyelesaikan masalah pendidikan, dimana pendidikan menjadi kebutuhan dasar dan hak setiap warga negara Indonesia, padahal sudah jelas alokasi anggaran untuk pendidikan sebesar 20 persen.
“Mandat untuk mengalokasikan anggaran pendidikan sekurang-kurangnya 20 persen, baik yang bersumber dari APBD dan APBN untuk pendidikan dasar, untuk SD SMP. Sekolah itu kan harus ada standarnya, standar syaratnya, standar gurunya. Standar fasilitasnya, ya kan? Jadi kalau sampai sekolah tuh gak aman, gimana donk,” urainya.
“Standar syaratnya, standar gurunya. Standar fasilitasnya, ya kan? Jadi kalau sampai sekolah tuh gak aman, atapnya mau ambruk, ya harus segera dituntaskan,” tegas Hetifah yang mengenal baik wilayah Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara ini.
Hetifah mengaku miris ketika melihat masih ada bangunan sekolah yang mau ambruk atau rusak, pemerintah daerah juga lambat menangani dan memprioritaskan anggaran untuk sekolah yang memerlukan penyelesaian dalam kategori prioritas.
“Mirislah kalau ada sekolah terus dibiarkan, kecuali kita itu memang kan kayak tadi maksudnya kalau ada (pemerintah daerah) mereka bisa selesaikan secepatnya itu masalah sekolah sesuai skala prioritas, kalau nggak bisa diselesaikan sendiri ya minta bantuan pemerintah pusat,” imbuhnya.
Disdikbud Bulungan Acuh Masalah Prioritas
Seperti diketahui masalah pendidikan sekolah SD di Kabupaten Bulungan masih belum dituntaskan pemerintah daerah dalam hal ini Disdikbud Kabupaten Bulungan pada tahun 2025 yang tidak masuk kategori prioritas penyelesaian, seperti kondisi sekolah SDN 15, di Jalan Sabanar Lama, Tanjung Selor Hilir diduga dibangun diatas lahan salah seorang warga yang belum mendapatkan ganti rugi, SDN 03 dusun Antal Desa Salimbatu Tanjung Palas Tengah plafon ruang belajar yang rusak parah dan sekolah SDN 002 Desa Lepak Aru, Kecamatan Peso satu unit bangunan sekolahnya sudah rusak parah dan tidak memiliki fasilitas toilet.
Bangunan tersebut memiliki enam ruang kelas yang menampung 39 siswa dan delapan tenaga pengajar. Namun, empat ruang kelas juga dalam kondisi memprihatinkan dan SD N 011 di Kecamatan Peso menggambarkan kondisi pendidikan yang jauh dari ideal. Di sekolahnya, satu ruang kelas harus digunakan oleh dua kelas secara bersamaan, seperti kelas 3 dan kelas 4 yang belajar berdampingan dengan diajar oleh satu guru.
Tidak Ada SDN 003 Dusun Antal, SDN 015 Sabanar Lama, ini Daftar Rincian Anggaran Dana Bantuan Peningkatan Sarana Prasarana Sekolah SD-SMP Tahun 2025 Di Bulungan
Berdasarkan data yang dihimpun dari DPA Dinas Pendidikan Kabupaten Bulungan, Berikut ini daftar rincian anggaran peningkatan sarana prasarana sekolah baik SD maupun SMP tahun Anggaran 2025.
Total anggaran mencapai Rp 24.793.468.017.
Untuk jenjang SD, tercatat 15 kegiatan fisik antara lain:
1. Pembangunan Rumah Dinas SDN 005 Tanjung Palas Timur : Rp 1.000.000.000
2. Rehabilitasi ruang kepala sekolah SDN 005 Tanjung Palas Timur: Rp 174.250.000
3. Rehabilitasi Rumah Dinas SDN 005 Tanjung Palas Timur: Rp 550.000.000
4. Rehabilitasi Ruang Guru SDN 005 Tanjung Palas Timur: Rp 200.000.000
5. Rehabilitasi Ruang Guru SDN 004 Tanjung Palas Timur: Rp 137.368.200
6. Pembangunan Jalan Lingkungan SDN 005 Tanjung Palas Timur : Rp 1.090.150.567
7. Pembangunan laboratorium komputer SDN 009 Tanjung Palas Timur: Rp 323.612.250
8. Pembangunan ruang perpustakaan SDN 005 Tanjung Palas Timur Rp 455.650.000
9. Pembangunan ruang UKS SDN 005 Tanjung Palas Timur Rp 174.250.000
10. Pembangunan Toilet SDN 005 Tanjung Palas Timur Rp 155.000.000
11. Pembangunan saluran drainase SDN 005 Tanjung Palas Timur: Rp 238.494.000
12. Pembangunan pagar SDN 005 Tanjung Palas Timur: Rp 269.000.00
13. Pembangunan ruang kelas baru SDN 005 Tanjung Palas Timur : Rp 1.056.913.650
14. Rehabilitasi perpustakaan SDN 004 Tanjung Palas Timur : Rp 137.368.200
15. Rehabilitasi Perpustakaan SDN 005 Tanjung Palas Timur: Rp 187.000.000
Total anggaran dari seluruh kegiatan SD berjumlah Rp 13.014.006.867
Sementara untuk jenjang SMP tercatat ada 11 kegiatan fisik, antara lain:
1. Pembangunan rumah dinas SMP Negeri 2 Tanjung Selor : Rp 2.122.000.150
2. Rehabilitasi rumah dinas SMP Negeri 2 Tanjung Selor : Rp 274.000.000
3. Rehabilitasi ruang kepala sekolah SMP Negeri 2 Tanjung Selor: Rp 203.000.000
4. Rehabilitasi ruang guru SMP Negeri 2 Tanjung Selor: Rp 215.000.000
5. Lanjutan pembangunan aula SMPA Negeri 1 Tanjung Palas: Rp 1.854.463.000
6. Lanjutan pembuatan saluran drainase SMP Negeri 1 Bunyu: Rp 243.400.000
7. Rehabilitasi ruang belajar SMP Negeri 2 Tanjung Selor: Rp 1.084.123.000
8. Rehabilitasi ruang perpustakaan SMP Negeri 2 Tanjung Selor: Rp 197.000.000
9. Pembangunan pagar SMP Negeri 2 Tanjung Selor : Rp 980.000.000
10. Pembangunan toilet SMP Negeri 2 Tanjung Selor: Rp 195.000.000
11. Pembangunan laboratorium Komputer SMP Negeri 2 Tanjung Selor: Rp 4.178.475.000
Total nilai untuk kegiatan SMP mencapai: Rp 11.752.461.150
(**)