Literasi dan Pendidikan yang Merata, Pondasi Masa Depan Kaltara

TANJUNG SELOR, Kaltaraaktual.com– Penjabat (Pj.) Sekretaris Provinsi (Sekprov) Kalimantan Utara (Kaltara), Dr. Bustan, SE., M. Si  menyebutkan literasi dan Pendidikan yang merata menjadi salah satu pondasi dasar dalam menentukan masa depan Kaltara. Hal ini disampaikannya saat menyampaikan sambutan Gubernur Kaltara dan membuka Rapat Komite Pengarah Program INOVASI Fase 3 Provinsi Kalimantan Utara pada Selasa (29/4).

Bertema “Mengoptimalkan Ekosistem Pendidikan Kabupaten dan Kota untuk Menguatkan Kebijakan Pendidikan Bermutu untuk Semua” kegiatan yang diselenggarakan di ruang rapat lantai 1 Kantor Gubernur Kaltara ini bertujuan untuk memperkuat kolaborasi lintas sektor dalam transformasi pendidikan di Kaltara.

“Saya  menyampaikan  apresiasi  yang setinggi-tingginya  kepada  seluruh  pihak  yang hadir dalam  rapat  penting  ini.  Terima  kasih khusus  saya  sampaikan  kepada  pemerintah Australia melalui program INOVASI, Kementerian Pendidikan  Dasar  dan  Menengah, Kementerian Agama,  serta  seluruh  mitra  yang  telah berkontribusi  dalam  mendukung  transformasi pendidikan di provinsi Kalimantan Utara,” kata Bustan membacakan sambutan Gubernur.

Kaltara sendiri menunjukkan kemajuan pesat dalam literasi, dengan indeks gemar membaca meningkat dari 66,7% (2023) menjadi 72,80% (2024). Menempati peringkat ke-10 nasional dan tertinggi di luar Pulau Jawa. Jika dirata-rata, penduduk Kaltara membaca 5–6 kali/minggu, dengan durasi hampir 2 jam per hari.

“Ini adalah hasil upaya kolektif bersama program  Inovasi untuk  Anak  Sekolah  Indonesia  (INOVASI) sejak satu dekade terakhir. Kolaborasi yang melibatkan  pemerintah daerah,  universitas, sektor swasta, LSM, PKK, relawan, dan komunitas literasi,” jelas Bustan.

Meski demikian juga masih terdapat tantangan seperti geografis Kaltara dan keterbatasan infrastruktur. Ini menuntut strategi inovatif dan krusial seperti pembelajaran jarak jauh, penguatan peran komunitas dan dukungan bagi guru di daerah terpencil.

Pemprov Kaltara menyadari bahwa pembangunan sumber daya manusia (SDM) berawal dari pondasi literasi, numerasi dan pembentukan karakter. Studi menyebutkan bahwa peningkatan 10% pelajar dengan kemampuan membaca tinggi dapat menaikkan pertumbuhan ekonomi hingga 1,3%.

“Artinya,  investasi  kita untuk meningkatkan pondasi belajar di bidang literasi,  numerasi,  dan  karakter  adalah investasi bagi masa depan Kalimantan Utara dan Indonesia,” sambungnya.

Inisiatif DPRD Kaltara membentuk Perda tentang Perbukuan dan Literasi, menjadikan Kaltara sebagai pelopor implementasi nyata UU No. 13/2017 tentang Sistem Perbukuan. Tujuannya adalah menjamin akses buku berkualitas bagi semua anak di Kaltara.

“Terakhir, Gubernur juga menyerukan komitmen bersama untuk memberikan pendidikan berkualitas dan berkeadilan dari pesisir hingga pedalaman,” tutup Bustan.(dkisp)

Tinggalkan Balasan