MALINAU, Kaltaraaktual.com– Pemerintah Kabupaten Malinau menegaskan pentingnya pemahaman yang utuh mengenai perkawinan Kristen sebagai ikatan sakral yang berkaitan dengan iman, hukum negara, dan budaya lokal. Penegasan itu disampaikan Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Jon Ifung, saat membuka Sosialisasi Kebijakan dan Perwil GKII Kalimantan Utara Tahun 2025 di Ruang Tebengang, Kamis malam, (06/11/25).
Mewakili Bupati Malinau, Wempi W Mawa, Jon menyampaikan apresiasi pada panitia, pemimpin gereja, narasumber, serta peserta yang hadir dari berbagai wilayah pelayanan. Ia menilai kegiatan ini strategis bagi gereja dalam membangun persepsi yang seragam terhadap isu-isu terkait perkawinan.
“Perkawinan Kristen bukan hanya ikatan sosial, tetapi perjanjian kudus yang memiliki dimensi ilahi. Ini terkait tanggung jawab iman, hukum negara, hingga konteks budaya lokal,” kata Jon.
Ia menilai inisiatif GKII Wilayah Kaltara untuk menciptakan ruang pembelajaran dan penyeragaman pemahaman peraturan gereja merupakan langkah penting, terutama di tengah perubahan sosial dan budaya.
Menurut Jon, Malinau memiliki karakter sebagai tanah adat, tanah budaya, dan tanah Injil, sehingga gereja dituntut bukan hanya kuat secara spiritual, tetapi juga memahami realitas sosial dan hukum negara.
“Pemerintah daerah mendukung setiap upaya gereja dalam menjaga kekudusan perkawinan, melindungi generasi, serta membangun sinergi positif dengan tokoh masyarakat dan adat,” ujarnya.
Jon berharap kegiatan ini tidak berhenti pada teori, tetapi menghasilkan kesatuan sikap dan arah pelayanan yang dapat diimplementasikan, selaras dengan firman Tuhan, aturan gereja, dan hukum negara.
Sementara itu, ketua panitia, Pdt. Rusli Rining, melaporkan kegiatan berlangsung selama dua hari dan melibatkan empat daerah pelayanan di Malinau. Peserta yang terdaftar mencapai hampir 600 orang dan masih terus berdatangan.
Ia menyampaikan terima kasih atas dukungan Pemerintah Kabupaten Malinau, khususnya fasilitas Ruang Tebengang sebagai lokasi utama kegiatan. Meski terdapat keterbatasan tempat menginap, ia menyebut peserta tetap antusias.
“Kami sangat bersyukur kepada Pemkab Malinau atas dukungannya. Kiranya kegiatan ini membawa sukacita dan semangat pelayanan bagi semua peserta,” kata Rusli. (red/diskominfo)








