Risdianto, Sosok Egaliter yang Tetap Tunduk kepada Adab

TANJUNG SELOR, Kaltaraaktual.com-  Kesibukan sebagai Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bulungan tak membuat H. Risdianto menjadi pribadi yang sulit ditemui orang banyak. Penampilannya sederhana tak menunjukkan jarak, meski ia berada di puncak karier ASN.

Risdianto bercerita tentang perjalanan karier, prinsip hidup, dan bagaimana ia selalu berupaya merespons persoalan dengan solusi cerdas.

“Saya memulai semua dari bawah. Itu yang membentuk cara pandang saya: bahwa jabatan bukan untuk ditinggikan, melainkan untuk mengabdi,” ucap Risdianto belum lama ini.

Ia pernah menjejakkan karier sebagai pejabat eselon III di BKD Bulungan. Kemudian dipercaya menjadi Kepala Biro Pembangunan di Pemprov Kaltara, lanjut sebagai Kepala Bappeda Kaltara, sampai memimpin Dinas Penanaman Modal dan PTSP Provinsi. Kini ia kembali ke Bulungan sebagai Sekda.

Karier yang naik secara bertahap membuatnya memahami dinamika birokrasi hingga akar persoalan masyarakat.

Di berbagai jabatan, Risdianto dikenal cepat bergerak. Ia terbiasa menelaah persoalan bersama kepala daerah dan jajarannya dari kacamata teknis dan sosial menyusun keputusan yang tidak hanya tepat secara birokrasi, tapi juga bermanfaat bagi masyarakat.

“Selalu ada jalan keluar. Yang penting kita mau mendengar dan memahami masalahnya,” katanya.

Bagi Risdianto, kemampuan menemukan solusi bukan hanya soal keahlian, tapi soal ketulusan untuk membantu.

Meski memegang posisi strategis, Risdianto memilih untuk tidak menjaga jarak. Para staf menyebutnya pemimpin yang ringan diajak bicara, tidak kaku, dan selalu memberi ruang. “Jabatan itu hanya amanah. Kalau mau kerja baik, ya harus dekat dengan siapa saja termasuk pada masyarakat,” katanya pelan.

Kepribadian itu juga tampak di luar kantor. Ia akrab dengan berbagai kalangan pejabat maupun warga biasa. Terhadap yang lebih tua, Risdianto selalu mengutamakan adab, menghormati dan menyayangi sesama.

Saat ditanya bagaimana ia menjaga kesederhanaan di tengah kesibukan, jawabannya mengalir ringan. “Saya dibesarkan di lingkungan yang mengajarkan bahwa hidup itu soal manfaat untuk orang banyak, bukan hanya tampilan apalagi soal zona posisi ‘tertentu’ tanpa tau mengikhtiarkan Hablum minannas,” tuturnya.

Baginya, kesederhanaan bukan citra, melainkan prinsip hidup. Selain itu pengabdian tidak diukur dari panjangnya jabatan, tetapi dampaknya bagi masyarakat. “Kalau kami bisa bantu selesaikan satu persoalan masyarakat, itu sudah cukup membuat saya bersyukur,” ungkapnya.

Risdianto menegaskan bahwa ia hanya ingin menjalankan amanah sebaik-baiknya sebagai sekda Kabupaten Bulungan yang dipercayakan pada dirinya. Menjadi birokrat yang dekat tanpa sekat, bekerja cepat, dan mendengar setiap suara dan bekerja bersama kepala daerah. (***)

Tinggalkan Balasan

News Feed