Syarwani Melenggang Tanpa Lawan di Golkar Kaltara

TANJUNG SELOR, Kaltaraaktual.com- Musyawarah Daerah (Musda) III Partai Golkar Kalimantan Utara belum digelar, namun hasilnya terasa sudah ditentukan. Bupati Bulungan, Syarwani, dipastikan menjadi calon tunggal ketua DPD Golkar Kaltara periode 2025–2030. Kepastian itu disampaikan langsung Ketua Panitia Musda, Fenry Alpius Litun, Rabu, (26/11/25), sebuah pengumuman yang justru memantik lebih banyak pertanyaan ketimbang jawaban.

Fenry menyebut seluruh proses penjaringan berjalan sesuai aturan dan hanya satu nama yang dinyatakan lolos adalah Syarwani. Sementara pesaingnya, Fransisko, dinyatakan gugur akibat kurang dukungan. “Hanya Pak Syarwani yang memenuhi seluruh syarat. Pak Fransisko gugur karena dukungan tidak mencapai 30 persen,” ujarnya, Fenry juga memastikan tak ada ruang tambahan bagi bakal calon lain. Tahapan verifikasi telah ditutup, titik.

Golkar memiliki 10 syarat pencalonan ketua DPD, mulai dari masa keanggotaan, rekam jejak, integritas, hingga dukungan minimal 30 persen dari pemilik suara. Fenry mengklaim hanya Syarwani yang memenuhi seluruhnya. Bahkan, ia menyebut dukungan Syarwani telah menyentuh 50 persen plus satu, angka yang praktis mengunci arah Musda.

Di lingkaran internal, sejumlah pengurus menyebut dukungan tersebut bukan sekadar muncul spontan, melainkan bagian dari konsolidasi yang sudah disusun rapih sejak beberapa bulan lalu. Beberapa DPD kabupaten/kota disebut telah “dikomitmenkan” sejak awal, seiring penguatan posisi Syarwani di struktural Golkar Kaltara.

Musda yang digelar 30 November di Gedung Wanita Tanjung Selor akan dihadiri Ketua Umum DPP Golkar, Bahlil Lahadalia, yang sehari sebelumnya membuka Musda di Kalimantan Tengah. Kehadiran Bahlil pun dianggap sejumlah pihak sebagai penegasan arah dukungan pusat terhadap Syarwani yang merupakan Bupati Kabupaten Bulungan dua periode.

Di balik pernyataan panitia yang menekankan kepatuhan prosedural, dinamika internal Golkar Kaltara tahun ini tampak jauh lebih senyap dan terukur. Tidak ada pernyataan terbuka dari kubu Fransisko terkait kegagalan dukungan, diawal muncul manuver politik dari figur-figur alternatif Golkar sempat muncul sebelum masa penjaringan.

Dulu ada calon lawan kini terhempas pada waktunya, kandidat lain memilih tidak melawan arus. Dengan peta dukungan yang sudah terkonsolidasi, peluang menantang praktis nihil dalam pertengahan jalan menuju musda Golkar Kaltara ke-III. Dinamika mulus, Syarwani bakal pimpin kembali kursi ketua DPD I Golkar Kaltara.

Artinya dengan calon tunggal, Musda Golkar Kaltara tahun ini tampaknya akan melaju tanpa pertarungan gagasan ataupun uji kualitas antar kandidat. Menegaskan kembali, memang sebelumnya ada desas desus calon diluar Kader Golkar yang hendak mencalonkan bahkan salah satu ketua DPD II Golkar ikut memberi pernyataan dengan point diskresi guna mendukung kandidat diluar Golkar yang akan diupayakan digolkarkan namun gerakan tersebut pupus oleh waktu sebelum memulai pertarungan.

Fenry berharap Musda berjalan lancar dan menghasilkan kepemimpinan yang solid. “Harapan kita, lima tahun ke depan Golkar semakin kuat dan memberi kontribusi bagi pembangunan Kaltara,” ujarnya.

Musda 30 November akan menjawab sebagian dari itu, meski arah angin sepertinya sudah diketahui semua orang. (KK/*red)

Tinggalkan Balasan