Part I Peduli Kemanusiaan, Aliansi Omek dan Pemuda Nunukan Bantu Masyarakat yang Terdampak Banjir

oleh
oleh

NUNUKAN, Kaltaraaktual.com– Sebagaimana diketahui sejak 04 Januari 2022 telah kembali bencana banjir yang melanda masyarakat di 5 Kecamatan yakni Kec. Lumbis, Kec. Lumbis Ogong, Kec. Lumbis Pansiangan, Kec. Lumbis Hulu, Kec. Sembakung, Sembakung Atulai, Kabupaten Nunukan, Provinsi Kalimantan Utara.

Salah satu perwakilan aliansi peduli kemanusiaan banjir wilayah III dari Komisariat HMI Politeknik Negeri Nunukan (PNN), Agus mengatakan, maksud dari pada perjalan bukan hanya mengantar dan menyerahkan bantuan secara langsung.

“Kami tidak sekedar ke posko masing-masing titik, namun ikut terjun mengetahui kondisi masyarakat setempat selama bencana berlangsung,” tutur Agus, Minggu (09/01/22).

Titik kejadian yang didatangi, seperti di Kec. Sembakung proses seremoni penyerahan bantuan diserahkan di Sebakung Atap pada Sabtu, 08 Januari 2022 dan pada kesempatan yang sama dijumpai bahwa di Sebakung Atap keadaan di waktu bersamaan masih digenangi air dipemukiman warga setempat, sekolahan dan tempat Ibadahpun masih dengan keadaan yang sama yakni masih digenangi air.

“Menurut warga setempat semenjak 04, Januari 2022 hingga 08 Januari 2022 kondisi air yang betul-betul surut belum terjadi, hal ini dikarenakan ketidak pastian keadaan air yang kadang naik kadang surut,” lanjut dia.

Selanjutnya dirinya bersama aliansi  bergeser ke Kec. Lumbis, disini fokus bantuan diutamakan kepada masyarakat Lumbis Ogong namun karena akses ke sana menjadi hambatan untuk tim dan kebetulan juga ada posko bantuan untuk warga Lumbis Ogong yang bersamaan juga poskonya berada persis di kediaman Camat Lumbis Ogong.

“Lokasi banjir ditempat tersebut juga sudah surut dari kira- kira 3 hari yg lalu, hanya saja masih ada sedikit tempat yg masih belum surut Secara total karena keberadaan lokasi tersebut cukup rendah dan berada dipinggir sungai,” katanya.

“Kedatangan kami juga disambut dengan baik oleh pak Camat Lumbis Ogong. Hingga terjadi dialog antar kami dan pak camat tersebut yang dimana Pak camat sendiri memberikan masukan untuk bagaimana kejadian banjir selanjutnya dapat di minimalisir,” tambah Agus.

Selain hal tersebut, perlu ada alternatif lain untuk mengatasi banjir kiriman dari Malaysia, salah satunya dengan merelokasi penduduk sekitar yang terdampak langsung dengan banjir.

“Pak camat juga meminta kepada kami Selaku Mahasiswa agar juga dapat bersama-sama untuk mendukung agar Relokasi tersebut segera terealisasikan,” tegas Agus. (*)

Print Friendly, PDF & Email

x

Tinggalkan Balasan