TANJUNG SELOR, Kaltaraaktual.com- Pemilik tanah yang ditempati bangunan SDN 015 Sabanar Lama, Tanjung Selor, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara (Kaltara) menagih komitmen Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Bulungan untuk segera menyelesaikan proses ganti rugi.
Diberitakan sebelumnya, selain masalah kerusakan atap plafon ruang belajar sekolah SD 03 di dusun Antal, Desa Salimbatu, SDN 011 dan SDN 002 di Kecamatan Long Peso, Kabupaten Bulungan, berada dalam kondisi memprihatinkan dengan bangunan rusak dan fasilitas tak layak pakai sampai ruang kelas belajar bagi siswa dibagi dua. kini adalagi bangunan SDN 015 dalam kondisi yang memperihatinkan lantaran tidak pernah tersentuh bantuan.
Disinyalir salah satu pemicu dari lambannya penanganan di SDN 015 lantaran status bangunan berdiri di atas tanah milik warga, hingga beberapa kali dewan guru telah mengajukan permohonan kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bulungan namun tak kunjung direspon.
Anak dari pemilik tanah SDN 015 Tanjung Selor, H Basir mengaku pihaknya sudah cukup lama menunggu komitmen Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bulungan untuk menyelesaikan proses ganti rugi yang dijanjikan.
Pemilih tanah Basir menyayangkan sikap Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bulungan yang seolah lepas tangan dan tidak serius menyikapi persoalan ini.
Pemilik lahan Basir Hanya Terus Dijanjikan Namun Tidak Ada Realisasi
Basir mengaku sudah beberapa kali dirinya berusaha mencoba berkomunikasi dengan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bulungan melalui pesan singkat maupun whatsapp, namun tak direspon.
“Mungkin karena saya orang biasa, tidak punya power jadi dibuat begini,” ucap Basir lirih.
Dirinya mengungkapkan jika SDN 015 telah terbangun di atas tanah milik orang tuanya sejak tahun 80an.
Ia menjelaskan bahwa mekanisme ganti rugi telah beberapa kali dibahas namun hasilnya nihil. Lagi-lagi, Basir harus menelan pil pahit janji-janji manis Dinas Pendidikan Kabupaten Bulungan
“Sejak kadis sebelumnya sudah dilakukan beberapa kali pertemuan. Namun hingga Kepala Dinas berganti. Tetap tidak selesai,” kata Basir.
Melihat kondisi bangunan sekolah yang kian memperihatinkan, Basir pun berharap hal tersebut bisa segera diselesaikan.
Sebagai orang tua yang juga memiliki anak-anak yang bersekolah. Basir mengaku tidak tega melihat keadaan sekolah yang tidak layak.
Diungkap Basir komunikasi terakhir yang terjalin dengan pihak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bulungan pada November 2024.
Sejak saat itu, Basir terus menunggu itikad baik Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Bulungan untuk menyelesaikan persoalan ini.
Basir pun menegaskan jika lambatnya proses penyelesaian hak ganti rugi sepenuhnya berasal dari pihak Dinas Pendidikan.
“Jadi saya sampaikan memang dari awal kami selalu terbuka. Mengenai kecocokan harga pun kita sudah pernah sama-sama bicarakan. Tapi tidak juga ada hasilnya,” keluh Basir.
Dirinya berharap setelah viralnya kondisi SDN 015, pihak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bulungan tergerak hatinya untuk segera menuntaskan masalah ini. (ags/*red)