TANJUNG SELOR, Kaltaraaktual.com- Kasus dugaan pengeroyokan terhadap seorang Ketua Kelompok Tani di Tanjung Selor kini tengah diselidiki Polda Kalimantan Utara. Korban bernama AS, 38 tahun, warga Jalan Sabanar Lama, Kelurahan Tanjung Selor Hilir, melaporkan peristiwa tersebut ke SPKT Polda Kaltara dengan nomor laporan STTLP/32/XI/2025/SPKT/POLDA KALTARA.
Insiden itu terjadi pada Rabu, (12/11/25), sekitar pukul 12.50 Wita, di Cafe Nara Gogi Yuk, Jalan Sabanar Lama, Tanjung Selor Hilir. Dalam laporannya, pelapor menyebut dirinya dikeroyok oleh lima orang diantaranya berinisial A, S, LB, K, H.B dan dua di antaranya diduga merupakan anggota DPRD Bulungan yang masih aktif.
“Awalnya saya dipanggil ngopi oleh sekretaris kelompok tani. Tapi saya tidak tahu kalau ternyata ramai di lokasi, ada A, S, LB, K, H.B, ” ujar pelapor AS, Rabu (12/11/25).

AS yang dikenal aktif mengelola Kelompok Tani Telaga Bukit Bulungan itu mengaku datang ke kafe untuk berdiskusi soal lahan pertanian. Namun suasana pertemuan berubah ricuh begitu ia tiba.
“Saya tiba sekitar jam satu siang, masuk dan duduk. Kami baru mulai bicara soal kelompok tani, tiba-tiba saya langsung dipukul oleh A dan disusul pemukulan oleh teman-temannya,” katanya.
Akibat pengeroyokan itu, AS mengalami luka di bagian bibir, memar di pipi, dan benjol di kepala. “Saya sudah visum di rumah sakit didampingi tim Inafis Polda Kaltara. Dalam kejadian ini, saya menyerahkan sepenuhnya kepada aparat penegak hukum, apalagi ada dua oknum anggota DPRD Bulungan yang ikut melakukan pemukulan,” pungkasnya.
Namun hingga kini, belum ada konfirmasi resmi dari lembaga legislatif maupun kepolisian Polda Kaltara terkait dugaan keterlibatan dua anggota DPRD Bulungan periode 2024-2029 dalam kasus pengeroyokan buruh tani. (**)










