TARAKAN, Kaltaraaktual.com- Anggota DPRD Kalimantan Utara Komisi IV, Ruman Tumbo, kembali menegaskan sikap tegasnya dalam mengawal persoalan publik di daerah. Kali ini, ia menyoroti berbagai permasalahan yang terjadi di Pelabuhan Tengkayu Kota Tarakan, mulai dari kebersihan, manajemen parkir, hingga dugaan aktivitas bongkar muat bahan bakar minyak (BBM) di malam hari yang dikhawatirkan menyalahi aturan, Kamis, (13/11/25).
Persoalan tersebut dibahas dalam Rapat Gabungan Komisi DPRD Kaltara bersama Dinas Perhubungan (Dishub) dan Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kaltara di Tarakan, Kamis (13/11/25).
Ruman menilai, inti masalah bukan pada teknis lapangan semata, melainkan lemahnya pengelolaan oleh Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD).
“Kita tidak perlu ikut urus teknis, tapi kita ingin lihat hasilnya. Berapa lama waktu yang dibutuhkan UPTD untuk memperbaiki kebersihan dan pelayanan di sana. Kalau tidak mampu, harus ada evaluasi,” tegasnya.
Ia menyoroti kondisi pelabuhan yang memprihatinkan, dari kursi-kursi rusak hingga area parkir yang tidak tertata.
“Setiap saya lewat situ, kursi banyak yang patah. Ini sudah lama, tapi belum juga dibenahi,” ucap Ruman Tumbo.
Ruman juga mengungkap laporan masyarakat soal adanya aktivitas bongkar muat BBM pada malam hari. “Warga menyampaikan ke saya, katanya malam-malam ada kegiatan bongkar muat BBM. Apakah itu sesuai izin? Kalau tidak boleh, kenapa masih dilakukan?” katanya.
Ia menegaskan, aktivitas di pelabuhan harus sesuai prosedur dan berada dalam pengawasan yang ketat. “Kalau memang tidak ada lokasi lain, bisa saja diatur, tapi tetap harus aman dan terkoordinasi,” ujarnya.
Bagi Ruman Tumbo, pembenahan Pelabuhan Tengkayu bukan hanya soal infrastruktur, melainkan juga wujud komitmen pemerintah dalam menjaga ketertiban dan pelayanan publik.
“Pelabuhan adalah wajah daerah. Kalau dibiarkan kotor dan semrawut, itu mencerminkan lemahnya pengawasan,” tutupnya. (**)






