TANJUNG SELOR, Kaltaraaktual.com– Pemerintah Kabupaten Bulungan secara resmi meluncurkan program prioritas MADYA (Muda Berdaya, Muda Berkarya).
‎Program ini didedikasikan sebagai wadah resmi untuk mengakomodasi dan mendengarkan aspirasi serta kreativitas generasi muda di Kabupaten Bulungan.
‎Hal tersebut disampaikan langsung oleh Bupati Bulungan, Syarwani, usai kick-off program MADYA di Ruang Tenguyun Kantor Bupati Bulungan, Jumat (21/11/25).
‎Bupati Syarwani menyambut baik respon positif dari anak-anak muda yang hadir dan menunjukkan antusiasme untuk terlibat dalam pembangunan daerah.
‎”Program MADYA ini menjadi satu di antara 15 program prioritas dengan komitmen Pemda bahwa ini adalah merupakan wadah dari aspirasi generasi muda, anak-anak muda yang ada di Kabupaten Bulungan, yang harus diakomodasi, yang harus didengarkan oleh pemerintah daerah,” ujar Bupati Syarwani.
‎Fokus pada Kreativitas dan Peningkatan Kapasitas
‎Menurut Bupati, kreativitas anak muda Bulungan sangat beragam, tidak hanya terbatas pada seni.
‎Program MADYA dirancang untuk menyalurkan berbagai potensi, mulai dari ajang kreativitas seni hingga kegiatan peningkatan pengetahuan seperti cerdas cermat dan lomba mewarnai bagi siswa sekolah.
‎”Ini kan menjadikan sebuah tempat menyalurkan kreativitas yang dimiliki oleh anak-anak yang ada di Kabupaten Bulungan,” jelasnya, menambahkan bahwa program ini diorganisir oleh kawan-kawan muda yang tergabung dalam tim MADYA.
‎Target SDM Kompeten di 10 Kecamatan
‎Bupati berharap program MADYA dapat menjangkau seluruh 10 kecamatan yang ada di Bulungan, dengan target capaian yang spesifik dan terukur di tingkat desa.
‎”Target kita salah satunya adalah minimal satu desa memiliki tiga SDM kompeten,” tegas Syarwani.
‎Ia memberikan contoh nyata implementasi target tersebut, khususnya di Koridor Barat yang tengah fokus pada pembangunan kawasan pertanian terpadu.
‎”Misalnya di Koridor Barat, yang meliputi 10 desa, nanti ada semacam peningkatan dan keterlibatan anak-anak muda di masing-masing desa, minimal tiga, yang diberikan penguatan dan pelatihan di bidang pertanian,” papar Syarwani.
‎Harapannya, generasi muda yang dilatih ini akan menjadi aset penting desa dalam rangka pengembangan kegiatan-kegiatan pertanian di wilayahnya, memastikan keberlanjutan pembangunan yang berbasis pada potensi lokal.(red)











