Dinas Pertanian Nunukan Pastikan Aman Mutu Bantuan Pangan dari Bappenas untuk Disalurkan

NUNUKAN, Kaltaraaktual.com- Penyaluran bantuan pangan untuk periode Oktober–November kembali digulirkan di Kabupaten Nunukan, bantuan yang bersumber dari Bappenas dan disalurkan melalui Bulog Cabang Tarakan ini memasuki tahun kedua pelaksanaan.

Pada 2025, jumlah penerima tercatat sebanyak 8.121 warga yang tersebar di sejumlah kecamatan.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Nunukan Masniadi, melalui, kepala Bidang Ketahanan Pangan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Nunukan, Wiwin Indrayanti, menjelaskan bahwa bantuan ini merupakan program rutin yang sangat membantu masyarakat, terutama dalam pemenuhan kebutuhan pokok.

“Kita bersyukur dengan bantuan dari pemerintah, terutama beras, karena itu memang bahan utama masyarakat,” ujarnya, saat ditemui usai sosialisasi, Jumat (14/11/25).

Wiwin mengatakan bahwa dalam satu tahun selama 12 bulan warga menerima bantuan beras sebanyak satu karung berisi 10 kilogram. Namun khusus periode Oktober–November tahun ini, ada tambahan jenis bantuan.

“Untuk dua bulan ini bukan hanya beras, tetapi juga minyak goreng,” katanya.

Ia menjelaskan, Bappenas bekerja sama dengan Bulog sebagai penyelenggara, sementara Bulog bekerja sama dengan PT Pos untuk distribusi.

“Teman-teman kelurahan akan mendampingi PT Pos nantinya. Kami di Dinas Pertanian berfungsi memastikan mutu dan keamanan pangan, khususnya kualitas beras sebelum disalurkan,” jelasnya.

Terkait pengawasan, Dinas Pertanian turut menurunkan petugas ke titik penyaluran. Namun ada kendala di lapangan, terutama pada minggu kedua penyaluran.

“Tidak semua warga bisa mengambil pada minggu pertama. Kalau sudah masuk minggu kedua, petugas kadang tidak lagi di lapangan sehingga terjadi miss atau penerima harus menunggu lebih lama. Tapi secara keseluruhan, Alhamdulillah tidak ada masalah dan bantuan tersalurkan semua,” kata Wiwin.

Dalam rapat koordinasi bersama Bulog, Wiwin menyoroti persoalan data penerima yang kerap dipertanyakan karena tidak sesuai kondisi di lapangan.

“Dari kelurahan ada yang menyampaikan bahwa sebagian penerima sebenarnya sudah mampu. Tadi juga ditanyakan, data itu dari mana datangnya, sementara sekarang semua data itu satu pintu dari Dinas Sosial,” ujarnya.

Ia berharap kelurahan dapat memberikan rekomendasi jika menemukan penerima yang dinilai tidak layak.

“Supaya bisa disampaikan ke Bulog. Nanti Bulog bisa berkoordinasi dengan Bappenas, karena jalurnya langsung ke sana. Kami dari Dinas Pertanian akan coba berkoordinasi dengan Dinas Sosial terkait data yang muncul. Mudah-mudahan bisa ada pertemuan untuk membahas ini,” ucapnya.

Wiwin menuturkan bahwa penyaluran diperkirakan mulai dilakukan minggu depan setelah rapat pemantapan, PT Pos akan menyampaikan titik-titik penyaluran di masing-masing kelurahan. “Kecamatan Sembakung yang paling banyak penerimanya, yaitu 715 orang untuk 10 desa,” katanya.

Terkait kemungkinan adanya penerima yang sebenarnya sudah mampu, Wiwin menyerahkan penilaian itu kepada kelurahan. “Kami hanya menerima data. Teman-teman kelurahan yang lebih tahu karena mereka bertemu langsung dengan penerima,” jelasnya.

Sementara itu, kualitas beras yang disalurkan sejauh ini dinilai baik dan belum ada keluhan dari masyarakat. “Mutu beras layak. Kalau pun nantinya ada keluhan, tentu akan dikoordinasikan kembali dengan Bulog. Tetapi sampai sekarang belum pernah ada pengembalian,” ujar Wiwin.

Ia berharap penyaluran periode Oktober–November ini dapat berjalan lancar seperti sebelumnya. “Yang penting masyarakat terbantu dan pelaksanaan di lapangan berjalan sesuai prosedur,” tutupnya.(nvl/*hm/diskominfonnk)

Tinggalkan Balasan