TANJUNG SELOR, Kaltaraaktual.com- Ketua DPRD Provinsi Kalimantan Utara sekaligus Ketua Komite Olahraga Masyarakat Indonesia (Kormi) Kaltara, Achmad Djufrie memimpin Rapat Kerja Provinsi (Rakerprov) Kormi yang berlangsung di Hotel Pangeran Khar, Tanjung Selor, Jumat (28/11). Forum ini menjadi ajang konsolidasi untuk memperkuat arah pembinaan olahraga masyarakat di seluruh daerah.
Achmad Djufrie menekankan pentingnya keselarasan antara Pemerintah Provinsi dan pemerintah kabupaten/kota dalam mengembangkan olahraga masyarakat. Ia menyebut Rakerprov digelar untuk memastikan program pembinaan berjalan seragam, terarah, dan menjawab kebutuhan masyarakat.
“Tujuan utama kegiatan ini adalah menciptakan sinergi dan kolaborasi antara pemerintah provinsi dan kabupaten/kota dalam bidang olahraga masyarakat,” ujarnya.
Salah satu isu yang mengemuka adalah minimnya jumlah Induk Olahraga (Inorga) di Kaltara. Saat ini, provinsi termuda di Indonesia itu baru memiliki 33 Inorga, jauh di bawah hampir 100 Inorga yang telah terdaftar di tingkat pusat.
“Kami akan mendata ulang Inorga yang ada di kabupaten/kota agar lebih fokus dan spesifik, menyentuh langsung ke masyarakat,” katanya.
Rakerprov juga mencatat sejumlah usulan baru, termasuk dorongan untuk melegalkan olahraga memancing dan sumpit sebagai Inorga resmi di Kaltara. Kedua cabang tersebut sudah diakui pusat namun belum tercatat secara formal di provinsi.
Di hadapan peserta rapat, Ketua Kormi Kaltara menyampaikan harapan agar Pemerintah Provinsi, terutama Gubernur Kaltara, dapat memberikan dukungan pendanaan guna memperkuat pembinaan Inorga di daerah. Dukungan ini dinilai penting untuk mendorong percepatan perkembangan olahraga masyarakat.
Meski baru terbentuk kurang dari setengah tahun, Kormi Kaltara telah menorehkan prestasi nasional. Pada ajang Pekan Olahraga Masyarakat Nasional (Pornas) di NTB tahun lalu, Kaltara berhasil menembus 20 besar nasional sebuah capaian yang dinilai luar biasa bagi organisasi yang baru berjalan satu tahun.
Djufrie juga menyoroti semakin besarnya minat masyarakat terhadap olahraga berbasis komunitas. Kegiatan seperti lomba perahu dan olahraga tradisional disebut mampu menjangkau semua kalangan karena sifatnya yang sederhana dan mudah diikuti.
Hasil Rakerprov kali ini akan menjadi dasar pemetaan kebutuhan Inorga di Kaltara, termasuk cabang yang masih perlu dikembangkan maupun yang membutuhkan dukungan pembinaan. Kormi Kaltara berharap kolaborasi antara pemerintah, Inorga, dan masyarakat dapat terus diperkuat untuk memajukan olahraga masyarakat di provinsi ini. (ikj*)










