MALINAU, Kaltaraaktual.com- Pemerintah Kabupaten Malinau membuka rangkaian peringatan Hari Antikorupsi Sedunia (HAKORDIA) 2025 dengan menggelar Lomba Mural di Siring Beton PDAM Desa Kuala Lapang, Jumat, 21 November 2025. Ajang kreatif yang mengusung tema “Bersama Lawan Korupsi, Bersama Lindungi Malinau” itu dibuka langsung oleh Sekretaris Daerah Malinau, Ernes Silvanus.
Dalam sambutannya, Ernes menekankan bahwa praktik antikorupsi tidak boleh berhenti pada slogan. Ia mengingatkan bahwa korupsi tidak selalu berbentuk penyalahgunaan jabatan, melainkan juga tindakan kecil yang melanggar integritas dalam kehidupan sehari-hari.
“Aksi antikorupsi itu bermacam-macam. Dimulai dari pribadi, keluarga, hingga lingkungan. Sejuta kata kalah dengan satu perbuatan,” ujar Ernes. Ia juga meminta para peserta berhati-hati dalam menampilkan visual agar tidak menyeret gambaran individu tertentu yang dapat memicu tafsir keliru. “Mural harus langsung terbaca pesannya karena berada di ruang publik,” katanya.
Kepala Inspektorat Kabupaten Malinau, Dhani Subroto, menegaskan bahwa HAKORDIA merupakan kampanye global untuk memperkuat budaya antikorupsi. Indonesia, yang telah meratifikasi Konvensi Antikorupsi PBB (UNCAC), setiap tahun memperingati momentum ini. Pada 2025, tema nasional yang diusung adalah “Satukan Aksi Basmi Korupsi.”
Dhani menyebut mural dipilih sebagai medium kampanye karena sifatnya yang egaliter dan dapat diserap masyarakat dari berbagai latar. “Mural adalah sarana kampanye publik yang mudah dipahami dan bisa diakses luas. Kami ingin pesan antikorupsi tersampaikan melalui seni yang inspiratif,” ujarnya.
Lomba mural perdana itu diikuti 10 tim berisi 30 peserta, mulai dari pelajar SMA/SMK, kelompok seni, guru, hingga anggota Polri. Penilaian dilakukan oleh dewan juri seni rupa yang telah berpengalaman. Selain itu, Inspektorat menggandeng sekolah-sekolah sebagai bagian dari program pendidikan integritas sejak dini.
Dhani turut mengapresiasi dukungan Pemkab Malinau, termasuk Bupati dan Sekda, Pemerintah Desa Kuala Lapang, serta RT setempat yang memfasilitasi pelaksanaan kegiatan. “Setiap goresan mural adalah simbol semangat membangun Malinau yang bersih dan berintegritas,” ucapnya.
Kegiatan dijadwalkan berlangsung hingga 25 November 2025. Pemerintah berharap ajang ini bukan hanya melahirkan karya visual di ruang publik, tetapi juga mempertegas komitmen Malinau untuk tetap mandiri, damai, maju, dan sejahtera melalui tata kelola pemerintahan yang bersih dan transparan. (diskominfo)











