Puncak HKB 2025, BPBD Gelar Vertical Rescue

TANJUNG SELOR, Kaltaraaktual.com- Dalam memperingati Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB) tahun ini. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) menggelar simulasi Vertical Rescue di Gedung Gadis, Selasa (29/4/25).

Kegiatan ini melibatkan Dinas Kesehatan Kaltara, PMI Bulungan dan beberapa instansi terkait. Dalam simulasi ini, tim BPBD dengan kemampuan terlatih mengevakuasi korban dengan cara menurunkan dari dinding gedung tinggi menggunakan tandu basket yang dilengkapi tali karmatel serta perlengkapan safety body harness.

Setelah menurunkan korban, Terlihat dari bawah gedung, kesigapan para tim medis dalam mengevakuasi korban bencana.

Vertical Rescue sendiri merupakan metode penyelamatan korban dari tempat tinggi atau sulit dijangkau, biasanya digunakan dalam kondisi darurat seperti kebakaran dan Gempa Bumi yang mengakibatkan keruntuhan bangunan.

Simulasi ini diharapkan tak hanya meningkatkan kesiapsiagaan petugas namun juga menyadarkan masyarakat akan pentingnya pengetahuan dasar penyelamatan diri dalam situasi bencana alam.

Sebelumnya, upacara peringatan HKB tahun 2025 digelar  di Halaman Kantor Gubernur Kaltara, pada Sabtu (26/4) lalu. Upacara dipimpin langsung oleh Pj. Sekprov Bustan.

Pada apel tersebut, ia bersama Kepala Pelaksana BPBD Kaltara Andi Amriampa, S.Sos. M.Si dan beserta jajaran BPBD turut melaksanakan simulasi pemadaman kebakaran api menggunakan Alat Pemadam Api Ringan (APAR).

Mengusung tema “Siap Untuk Selamat” dengan sub tema “Bangun Kesiapsiagaan Sejak Dini”, Bustan menyebutkan terdapat pesan kuat bahwa keselamatan dalam menghadapi bencana sangat bergantung sangat bergantung pada kesiapan setiap individu.

“Melalui tema ini, masyarakat diajak untuk menyadari bahwa kemampuan menyelamatkan diri tidak datang tiba – tiba, melainkan harus dibangun dan dilatih terus – menerus, dimulai dari lingkungan terkecil seperti keluarga hingga ke komunitas yang lebih luas,” ucapnya.

Ia menghimbau pentingnya partisipasi masyarakat dalam penanggulangan bencana masyarakat di daerah rawan bencana, bersama – sama dengan pihak yang berwenang menjadi “Subjek” atau Pelaku.

Masyarakat Indonesia belum terbiasa melakukan latihan atau simulasi secara rutin maka diusulkan secara khusus perlu dilakukan secara serentak dengan skala nasional, “Melibatkan seluruh lapisan masyarakat minimal 1 (satu) kali setahun melakukan latihan simulasi kebencanaan,” tegas Bustan.

Peringatan HKB Tahun 2025, Bustan berharap masyarakat Indonesia semakin sadar akan pentingnya kesiapsiagaan bencana yang dimulai dari lingkungan keluarga hingga ke komunitas luas.

“Melalui keterlibatan aktif seluruh lapisan masyarakat, HKB diharapkan menjadi tongak terbentuknya bangsa Indonesia yang semakin siap, siaga dan tangguh dalam menghadapi resiko bencana,” pungkasnya. (dkisp)

Tinggalkan Balasan